PINISI.co.id. Seniman dan aktor asal Bulukumba, Aspar Paturusi dikenal sebagai penyair yang mampu membawakan sajak-sajaknya dengan baik. juga puisi orang lain. Lewat suara yang berat dan renyah membikin orang terpukau sembari menikmati bait demi bait, puisi yang ia bacakan.
Atas Amanat Telah Terpahat
Demi tanah bunda Padang kembara hijau pengabdianku
atasnya amanat telah terpahat kerna cinta begitu dalam
birunya laut kehidupan yang bergolak dalam dadaku
mengetuk setiap nafas bertamu dalam siang dalam malam
Betapa tugas diserahkan tuntutan bunda di atas pundak
Apa lagi yang dipusingkan dalam kesempatan bergolak
Hidup membangun di padang kembara kecintaan
Apa arti hidup kalau nafas hanya berembus
apa arti merdeka kalau hanya kebebasan liar
Apa arti kewajiban kalau hanya bersimpuh dalam kamar
Terimalah kemerdekaan dengan cinta sebagai petaruh
terimalah kemerdekaan dengan kerja kerja yang sepenuh
kerna darah anak bunda tanda hidup dalam abdi
kerna darah anak kini masih memerahi bumi
demi umur dan kesempatan yang menuntut selalu
kerna kemerdekaan adalah pengabdian melulu
Dan cinta begitu damai bersemi dalam hati kekasih
Dan cinta begitu damai bersemi dalam bumi pertiwi
Dan cinta begitu damai bersemi dalam kemerdekaan
Dan cinta begitu damai bersemi dalam kemanusiaan
Dan damailah dalam kewajiban demi kecintaan
Demi tanah bunda padang kembara hijau kelahiranku
Atasnya amanat telah terpahat kerna cinta begitu kukuh
Dari putihnya mutiara adalah air mata kemerdekaan
Jatuh bersimpuh dalam beningnya taman perdamaian
Makassar, 1962
Malik Yasin BS
Demikian Aspar Paturusi membawakan narasi puisi karya sahabatnya Malik Yasin, dengan suara lantang di malam peringatan kemerdekaan Republik Indonesia (16/8/2020) di Warung Pada Idi’ Kerukunan Masyarakat Bulukumba, Jalan Berdikari/Kenanga IV No 1 Tanjung Priok Jakarta Utara.
Aspar Paturusi, seniman dan aktor gaek asal Sulawesi Selatan ini, masih membuat anak-anak milenial bergidik.
Usia boleh bertambah tapi semangat dan kecintaan pada seni tetap menggelora. Suaranya tetap lantang, menerjang kalbu, menyampai pesan pada narasi tajamnya.
Aspar malam itu, didampingi sang isteri tercinta Lasmiwati, usai menikmati hidangan makan khas Bugis Makassar, membacakan beberapa puisi. Lalu berjalan menelusur areal Pada Idi’ yang sekaligus menjadi kantor DPP Kerukunan Masyarakat Bulukumba dimana Aspar menjadi Ketua Penasehat, sekaligus pendiri pilar ini bersama almarhum Kolonel Abu Bakar dan Jumrana Salikki yang sekarang menjadi Ketua Umum Kerukunan Masyarakat Bulukumba.
Wakil Ketua Umum Kerukunan Masyarakat Bulukumba Jafar, menyambut Aspar meminta testimoni.
“Saya suka puisi Om Aspar. Oke banget. Sekalipun usianya sudah tua, tapi masih cocok sama anak milenial,” kata Adid alumni Unair memuji Aspar Paturusi.
Demikian pula Raras alumni IPB bergegas mencari posisi untuk mengambil video Aspar Paturusi.
Dewan Penasehat BPP KKSS ini masih menjadi magnet termasuk milenial. (PK)