Punya Peran Strategis, KKSS Diminta Kawal Hilirisasi Pertanian dan Perkebunan

0
436
- Advertisement -

PINISI.co.id- Salah satu poin penting yang mengemuka dalam sesi Sosialisasi Pertanian dan Perkebunan pada Mukernas KKSS 2025 adalah perlunya keterlibatan aktif warga KKSS dalam mengawal dan menyukseskan program unggulan Kementerian Pertanian, khususnya terkait agenda besar hilirisasi pertanian dan perkebunan.

Sesi yang berlangsung meriah itu karena antara peserta dan penyaji terjadi interaksi yang saling bersahutan. Apalagi dipandu dengan hidup oleh Prayudi Syamsuri yang menghadirkan dua narasumber utama, yakni Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Agung Suganda, serta Direktur Hilirisasi Hasil Perkebunan Boga Andri. Acara yang dipadati peserta dari BPW KKSS se-Indonesia, Pilar, dan Badan Otonom ini digelar di Hotel Claro Makassar, Sabtu (15/11).

Dirjen Agung Suganda dalam paparannya menekankan pentingnya percepatan hilirisasi industri ayam terintegrasi sebagai bagian dari pembangunan ekosistem peternakan yang berkelanjutan.

“Budidaya rakyat menjadi tujuan utamanya dan KKSS bisa mengambil peran strategis dalam sektor ini. Pemerintah menyiapkan skema pembiayaan dan regulasi. Hilirisasi ini antara lain demi mencapai kecukupan protein nasional,” ujar Agung.

Ia menambahkan bahwa pemerintah mendorong agar KKSS dapat berperan dalam mewujudkan swasembada protein hewani, membuka lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan peternak, serta menciptakan pemerataan ekonomi.

Moderator sempat menekankan bahwa sektor pertanian berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi hingga delapan persen. Mengingat banyak warga KKSS di berbagai daerah, dari Aceh hingga Papua yang berprofesi sebagai petani, pekebun, dan nelayan maka diharapkan ikut terlibat.

Sementara itu, Direktur Hilirisasi Hasil Perkebunan, Boga Andri, menjelaskan bahwa hilirisasi adalah motor baru bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Program hilirisasi perkebunan ini merupakan hilirisasi pertama yang diinisiasi kementerian. Lebih dari 90 persen pelaku usaha perkebunan adalah petani rakyat. Jika sektor ini diperkuat, dampaknya langsung terasa bagi kesejahteraan mereka,” ujar Boga.

Menurutnya, Indonesia selama ini belum memperoleh nilai tambah optimal dari sektor perkebunan. Karena itu, ia mengajak KKSS untuk ikut mengawal implementasi hilirisasi agar warga KKSS yang banyak bergiat di sektor kebun ikut menikmati hasilnya.

Ia juga menegaskan bahwa program hilirisasi didukung penuh oleh Menteri Pertanian, yang juga Ketua Umum KKSS, melalui penguatan akses pembiayaan, pendampingan, pembentukan koperasi, serta kemitraan strategis.

Boga mengingatkan bahwa program ini memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dapat diakses oleh petani baik secara perorangan, kelompok, maupun perusahaan.

Sebelumnya, Ketua Harian KKSS Andi Muhammad Syakir, dalam sambutan pengantar menegaskan bahwa KKSS memiliki visi besar untuk Indonesia dan berkomitmen menyukseskan agenda nasional, terutama dalam menyongsong Indonesia Emas.

“Warga KKSS punya kepentingan langsung, karena banyak yang berprofesi sebagai petani dan masyarakat pesisir. Dengan hilirisasi, nilai tambah meningkat dan rantai kemiskinan bisa ditekan. KKSS siap berkontribusi total membangun spirit kebangsaan,” tegasnya.

Dengan semangat kolaborasi tersebut, KKSS diharapkan menjadi motor penggerak dalam memastikan hilirisasi benar-benar menyentuh dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. (Lif)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here