Kolom Fiam Mustamin
BEGITUTAH apresiasi yang disematkan kepada almarhum Rahman Arge yang berpulang 10 Agustus 2015 di Makassar.
Judul tulisan di atas yang dipilih disematkan dalam buku Rahman Arge Mate Nisantangi dirangkum berupa testimoni dari sejumlah sahabat almarhum khususnya yang berdiam di Makassar dan beberapa yang di Jakarta.
Almarhum dikenal sebagai budayawan dan wartawan yang produktif banyak menulis esai di media massa
Makassar dan Jakarta selain menulis syair, cerpen dan naskah teater yang dipanggugkan dan dimainkan sendiri sebagai aktor.
Diantara karya-karyanya itu yang menginspirasi menjadi kutipan (disebut kocci-kocci) oleh Zaenal Bintang, sahabatnya yang wartawan dan politisi senior.
Sahabat terdelat almarhum seringkali menyapanya dengan penyebutan nama tokoh judul teater yang mengesankan seperti Opa, Itolok, Imaddik, Monserat dan lain-lain.
Termasuk idiom-idiom budaya yang memiliki kedalaman makna seperti Mate Nisantangi yang sebagai simbol nilai seseorang yang memiliki keharuman nama karena meninggalkan kebajikan yang diperbuatnya untuk maslahat.
Begitu banyak idiom budaya yang menjadi sorotan tulisan-tulisan almarhum seperti budaya Lego-Lego /bincang-bincang santai tudang sipulung (duduk bersama) di beranda rumah di malam hari.
Begitupun dengan budaya Reso berupa ikhtiar kerja yang menjadi motivasi
Resopa Temmangingi Naletei Pammase ( berikhtiar dan berdoa).
Buku itu cukup lama dipersiapkan oleh Yudhistira, penulis dan teaterawan.
Karyanya ini menghadirkan 52 tokoh sahabat almarhum yang memberikan testimoni dari beragam komunitas terutama dari wartawan, seniman dan politisi.
Buku ini menjadi cermin bagi generasi tentang apa yang terangkum dalam testimoni itu.
Sekurang kurangnya dalam kehidupan berkebudayaan/yang bersantan di tengah arus lingkungan ukuran kemajuan dan modernitas yang pragmatisme dan materialistik.
Menyebut nama Rahman Arge rasanya ia hanya pergi jauh …
Seperti syair lagu yang dilantunkan dengan syahdu oleh penyanyi Afro American berperawakan tunggi berambut kribo : julie … oh julie .. why did not you come back to me … someday.
Beranda Inspirasi Ciliwung 7 November 2020
l