Catatan Abdul Hamid Husain
Ujung dari ibadah ibadah Ramadhan adalah kembali ke Fitrah, bersih, mengikis noda noda khilaf dan dosa.
Fitrah, adalah bawaah semula jadi Manusia yang dibawa sejak lahir.
Seiring dengan perjalanan waktu, Fitrah telah dikotori oleh “nafsu ammaarah bissuu'” dan intervensi Jin, baik Jin yang sudah berwatak Iblis maupun Iblis yang sudah berwatak Setan.
Iblis dan setan selalu getol menodai pikiran manusia, lalu didorong oleh “nafsu ammaarah bissuu’ ” untuk melakukan kemungkaran dan pembangkangan.
Ketika itulah, Fitrah manusia ternodai, akibatnya jiwanya berkarat, pikiran positif menjadi tersumbat, sehingga hati mengeras, tidak lagi dapat mendengar, berpikir positif.
Jika demikian, sosok manusia akan berubah menjadi ;
كالانعام بل هم اضل
“kal an’aami bal hum adhollu
(Seperti hewan, bahkan lebih hina)
Itulah kondisi terburuk yang dialami oleh manusia. Memang secara fisik, tetap berwujud manusia, namun, secara kejiwaan telah berubah menjadi hewan, bahkan melebihi binatang. Menjadi bengis, tega membunuh, memutilasi dan mengubur hidup hidup. Namun, karena Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, maka Allah SWT menyediakan satu bulan khusus untuk mengembalikan manusia kepada Fitrahnya dan jatidirinya sebagai makhluk yang dimuliakan dan layak tinggal di Surga sebagai tempat awal diciptakan.
Hal itu, karena surga tidak bisa dihuni oleh mereka yang tidak memiliki kesamaan frekuensi.
Itu sebabnya Nabi Adam AS terpental dari surga ketika tergoda oleh iblis yang menyebabkan tidak lagi memiliki kesamaan frekwensi dengan surga. Sedangkan untuk mencapai tahap kesamaan frekwensi, yaitu ketika manusia benar benar kembali kepada Fitrah nya seperti awal semula jadinya diciptakan Adam di Surga. Oleh karena itulah, oleh Allah SWT disediakan bulan Ramadhan sebagai proses menuju Fitrah.
Rasulullah SAW bersabda menegaskan bahwa, Ramadhan adalah bulan Ampunan:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ. رواه البخارى و مسلم.
“Siapa yang berpuasa karena Iman dan mendambakan pahala, maka diampuni semua dosanya yang telah lewat” . (Hadits Sahih Riwayah Al Imam Al Bukhari dan Muslim).
Rasulullah SAW bersabda menegaskan bahwa Ramadhan, adalah bulan sholat. Jika tekun Sholat akan memperoleh ampunan:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ. رواه مسلم
“Siapa yang melaksanakan shalat shalat malam pada bulan Ramadhan karena Iman dan mendambakan pahala, maka dia diampuni semua dosanya yang telah lewat”.
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Muslim).
Rasulullah SAW bersabda menegaskan, sungguh runyam dan celakanya orang yang jika Ramadhan datang, dia tidak memanfaatkannya untuk mendapatkan ampunan dan Surga Allah SWT:
وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ . رواه احمد.
“Sungguh celakalah orang yang mengalami bulan Ramadhan, kemudian Ramadhan berlalu dalam keadaan dosa-dosanya belum diampuni”.
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Ahmad).
Jadi bulan suci Ramadhan merupakan kesempatan emas memperoleh banyak hal yang mampu membersihkan noda noda hitam jika menggunakannya dengan sempurna.
Karena keistimewaan Ramadhan, maka disebutlah sebagai:
-Syahrus Shaum (Bulan Puasa),
- Syahrut Taqwaa (Bulan Ketaqwaan),
-Syahrut Taubah (Bulan Pertobatan), -Syahrul Qiyaam (Bulan Sholat), -Syahrul Maghfirah (Bulan Pengampunan), -Syahrur Rahmah (Bulan Penuh Rahmah kasih sayang)
-Syahrul ‘Itqaan Minan Naar (Bulan penyelamatan dari Siksa Api Neraka),
-Syahrul Qur’aan (Bulan Baca
Al Quran),
-Syahrul ‘Afwu (Bulan Penghapusan Noda noda Hitam),
-Syahrun Nuur (Bulan penuh sinar dan Cahaya Iman),
-Syahrul Fitrah (Bulan Kesucian).
Mari kita berdoa, agar Allah SWT menganugerahkan kita kemudahan beribadah dengan sebaik baiknya terutama di bulan Ramadhan.
Dan Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya pada Allah SWT.
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك .
Penulis, alumni King Abdulaziz University, Jeddah dan Umm Al Qura University, Makkah.