Relawan Gugus Tugas Prioritaskan Bantuan Kepada Tenaga Medis

0
831
Stah Ahli BNPB Egy Massadiah (kanan) bersama relawan lainnya menunjukkan sertifikat donasi untuk penanganan Covid-19.
- Advertisement -

PINISI.co.id- Hingga 10 April 2020 pukul 18.00 Wib, data yang masuk di Sitroom Tim Koordinasi Relawan sejumlah 18.830 orang. Terdiri dari Relawan Medis : 3.412 orang, Relawan  Non Medis : 15.814 orang dan Relawan Hotline : 2167 orang. Pendaftaran dilakukuan melalui website  milik desk relawan BNPB, Kementerian Kesehatan, Kementerian BUMN, dan berbagai komunitas.

Koordinator Tim Relawan Gugus Tugas, Andre Rahadian menyatakan, Bidang Relawan Medis sedang berupaya merekapitulasi data yang masuk dari berbagai pihak dan organisasi dan juga mengumpulkan data RS rujukan dan RS darurat terkait kapasitas dan kebutuhan tambahan relawan medis yang diminta.

“Saat ini sudah ditempatkan 396 relawan medis di RS Wisma Atlit dan masih  dibutuhkan sekitar 1,512 orang. Selain itu rumah sakit di bawah  Kementerian Pertahanan juga membutuhkan 50 orang dokter dengan beberapa dokter spesialis dan 250 orang perawat, sedangkan total data yang dimiliki oleh tim kementrian kesehatan hanya sekitar 1,000-an yang siap” ujar Andre.

Saat ini, kata Andre, Tim Relawan melihat perlu adanya terobosan dengan kerjasama antara Kementerian Kesehatan, Konsil Kedokteran dan organisasi profesi untuk membolehkan mekanisme Surat Tanda Register sementara  buat dokter dan perawat agar bisa memenuhi kebutuhan yang ada. Tim Relawan juga akan memberikan insentif tunai sebagai tambahan dari insentif yang diberikan pemerintah. 

Selain menyalurkan tenaga kesehatan, Tim Relawan juga sedang membangun SOP/Protokol Monitoring Evaluasi  dengan tujuannya untuk ingin mengurangi jatuhnya korban tenaga kesehatan. Mulai hari Senin 13 April, bidang relawan medis akan bergerak dan menerapkan sistem koordinasi berjenjang dengan 4 area kerja (Wilayah Barat, Wilayah Tengah, Wilayah Timur Indonesia  dan Jakarta), di mana setiap wilayah akan ada koordinator yang akan memonitor di setiap propinsi yang ada di wilayah kerjanya. 

- Advertisement -

“Mulai Senin, 13 April 2020  akan dilakukan pelatihan Relawan Non Medis yang akan akan dilakukan melalui media online (Webinar). Pelatihan dilakukan sebanyak  beberapa kali dalam tiap minggunya dengan peserta pelatihan sekitar 200 – 250 orang per sesi. Nantinya semua relawan yang ditugaskan akan diberikan buku saku mengenai materi yang telah diberikan,” tambah Andre. 

Saat ini Tim Relawan  sedang melakukan pembenahan dan sinkronisasi data relawan yang masuk dari berbagai pihak. “Banyak data ganda dan tidak lengkap, termasuk tidak adanya ijin keluarga/pasangan yang kami persyaratkan,” ujarnya. 

Andre mengatakan bahwa Tim Relawan telah bertemu dengan BAZNAS yang akan akan menempatkan 1 perwakilannya utk masuk dalam tim Relawan sebagai penghubung dengan lembaga yang tergabung dalam Humanitarian Forum Indonesia (HFI), yang merupakan forum lembaga-lembaga kebencanaan lintas iman di Indonesia untuk berkoordinasi lebih lanjut. 

“Tim Relawan juga sudah mengundang banyak organisasi yang biasa terlibat dalam penanganan bencana seperti ORARI, Satkornas Banser, JKMC, jaringan interfaith (Gusdurian, PGI, WALUBI, dll) untuk melakukan monitoring dan pendataan kelompok rentan yang tidak terkover oleh program bantuan pemerintah,” katanya.  

Selain mendukung tenaga kesehatan, Tim Relawan Gugus Tugas mengoperasikan 19 mobil ambulan sumbangan dari PT Adaro Tbk khusus untuk mengangkut pasien Covid -19. dengan menggandeng Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI). Penyerahan dilakukan di Posko Sekretariat Tim Relawan Gugus Tugas.

“Ambulan ditempatkan di 16 lokasi RS di Jakarta, Tangerang, Bekasi dan Depok yaitu RS Muhamadiyah Sukapura, RSI Cempaka Putih, RS St Carolus Salemba, RSUD kota Depok, RSUD Cibinong, RSUI, RSUD Pasar Minggu, RS Awal Bros Bekasi, RSUD Kota Bekasi, RSUD Duren Sawit, Bandara Internasional Soekarno Hatta, RSUP Persahabatan, RSUD Tarakan, RSUP Fatmawati, RSPI Sulianti Saroso, Pelabuhan Tanjung Priok dan RS Cipto Mangunkusumo (2 Ambulance),” ujar Egy Massadiah Tenaga Ahli BNPB yang juga anggota Satgas Gugus Tugas. [Firman]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here