PINISI.co.id- Ketua Umum PMI yang juga Ketua Dewan Kehormatan KKSS Jusuf Kalla memprediksi pandemi Covid-19 di Indonesia baru bisa berakhir pada tahun 2022.
“Butuh waktu hingga tahun 2022 bagi Indonesia untuk benar-benar pulih dari pandemi Covid-19,” ujar Kalla sebagaimana dikutip Antara, Minggu, (1/11/20).
Pekan lalu sebelumnya, pemodelan penanganan Covid-19 yang dilakukan Universitas Indonesia bersama Bappenas, mengungkapkan bahwa wabah asal Wuhan ini baru berakhir pada 2022.
Hal serupa diutarakan Kepala Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus bahwa virus bisa berakhir dalam dua tahun lagi. Di Genewa pada (21/8/20), Tedros mengatakan wabah flu Spanyol pada 1918 butuh waktu dua tahun untuk ditangani. Namun, kecanggihan teknologi saat ini bisa membuat dunia menangani virus Covid-19 dalam waktu yang lebih singkat.
Senada, ahli Epidemiologi Universitas Indonesia, dr Iwan Ariawan, MS berpandangan, bahwa kondisi penularan terus terjadi secara signifikan, diperkirakan pandemi ini baru akan selesai 2022 mendatang.
“Kalau kita memburuk, bisa yang merah mungkin selesainya sih sama aja ya, di tahun 2022. Tapi kalau semakin tinggi puncaknya, ini adalah kasus baru ya, jumlah kasus baru covid di Indonesia yang bisa terjangkau oleh tes kita saat ini,” kata Iwan kepada Kumparan (20/9/20).
Ketersediaan Vaksin
Menurut Kalla, yang menjadi faktor bahwa Indonesia baru bisa pulih dari pandemi pada 2022, pertama ketersediaan vaksin baru bisa terpenuhi pertengahan 2021 dan membutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk melakukan vaksinasi yang paling tidak kepada 70 persen dari jumlah populasi di Indonesia.
Selain itu, negara produsen vaksin seperti China, Inggris dan Amerika tentunya akan mengutamakan kebutuhan dalam negerinya sebelum mengirimkannya ke negara lain termasuk Indonesia.
Kalla meyakini yang bisa menyelesaikan pandemi ini hanya vaksin, bahkan informasinya pemeriksaan klinis vaksin baru keluar antara Januari hingga Februari 2021 dan mulai produksi pada Maret.
Karena itu Kalla sudah memperhitungkan vaksinasi bertahap di dalam negeri diperkirakan mulai pada Mei dan Juni 2021. Kalla mencontohkan jika vaksinasi dilakukan secara besar-besaran artinya 1 juta orang divaksin setiap harinya maka akan membutuhkan waktu sekitar satu tahun.
Tapi di sisi lain, untuk melakukan vaksinasi kepada satu juta warga/hingga saat ini maksimum hanya 30 ribu spesimen/hari.
“Saya perkirakan vaksinasi massal yang rencananya dilakukan pada pertengahan 2021 hanya bisa diberikan kepada 500 ribu jiwa setiap harinya,” tambahnya.
Di sisi lain, Kalla menginstruksikan kepada seluruh relawan PMI sebelum vaksin tersedia, agar lebih intensif melakukan penyemprotan disinfektan atau disinfeksi untuk memutus mata rantai penyebaran atau minimalnya bisa menekan jumlah warga yang tertular Covid-19. (Lip)