Catatan Marah Sakti Siregar
JAKARTA International Stadium (JIS) atau Stadion Internasional Jakarta makin menarik perhatian warga Jakarta. Sudah mendekati 93% rampung. Sejak awal tahun 2022, selalu ada tamu yang berdatangan hendak melihat stadion sepak bola megah, berbentuk bundar yang terletak di Papanggo, Sunter, Jakarta Utara itu.
Minggu sore, (16/1) misalnya. Di tengah udara cerah kota Jakarta, tampak sejumlah tamu mampir ke gedung baru, canggih, modern dan dibangun dengan dana sekitar Rp 4,5 triliun itu. Para tetamu terpilah dalam kelompok: wartawan/media, anak band, mahasiswa, pengurus masjid sampai komedian. “Kami tertarik mau mengetahui fasilitas yang ada di JIS. Termasuk mendengarkan suara azan yang sempat viral dikumandangkan dari stadion ini. Alhamdulillah, sangat mengagumkan. Baru kali ini bisa mendengarkan suara azan menggema di stadion semegah ini, ” kata Ny. Enik Indriastuti, salah seorang tamu. Ibu berjilbab ini datang ke JIS bersama suami dan teman-temannya, pengurus Masjid At Tabayyun, Taman Villa Meruya, Jakarta Barat. Mereka juga pengin solat di musola yang sudah disiapkan di stadion baru itu.
Azan di Stadion
Pertengahan Desember 2021 saat tes sound system, kumandang azan memang sempat diperdengarkan di JIS. Suara azan itu viral dan cukup mengagetkan orang. Tak pelak, demo azan itu langsung jadi buah bibir. Banyak warga muslim berharap azan seperti itu bisa tetap dikumandangkan di JIS terutama setiap kali ada acara pertandingan atau pagelaran musik sore hari. Supaya penonton muslim diingatkan dan kewajiban mereka bisa dijalankan, kendati sedang berada di stadion.
” Itu ide baik. Saya mendukungnya. Asal dilakukan secara proporsional dan tidak berlebihan,” kata Drs H. Nasrullah, M.E, anggota F PKS DPRD DKI.
Apa pun, ihwal azan dan disiapkannya musola di sebuah stadion bola berkelas dunia itu, agaknya bisa menjadi nilai tambah baru bagi JIS. Apalagi, stadion baru bertaraf internasional dengan kapasitas 82.000 kursi itu, dibangun di Ibukota Indonesia negeri berpenduduk muslim terbesar di dunia.
Para penonton JIS sendiri nantinya akan tersebar di sekeliling tribun stadion yang luas seluruhnya sekitar 300.000 m2. Dari permukaan tanah, tinggi stadion megah itu sekitar 72 meter. Pengecekan kualitas suara agar bisa menjangkau mereka, tentu saja, perlu dilakukan. Agar diperoleh kualitas suara yang maksimal.
Maklum, JIS yang berdiri di areal tanah seluas 22, 1 Ha, selain akan menggelar pertandingan sepak bola internasional dan nasional, nantinya juga akan difungsikan menggelar acara konser musik berskala besar. Makanya, sejak minggu pertama Januari 2022, manajemen JakPro (PT Jakarta Propertindo), kontraktor yang membangun JIS, mulai rajin mengundang beberapa vokalis dan grup musik kondang untuk menjajal daya dan kualitas sound system JIS. Sebutlah, Fadli dan Piyu (Padi), misalnya, yang sebelumnya sudah mencoba sound system tersebut. Vokalis dan grup musik lain?
Menggelegar Tanpa Nada Sumbang
Entah disengaja atau tidak, Minggu malam lalu, manajemen JakPro mempertemukan Gubernur Anies Baswedan dengan para personil grup band Nidji. Tapi, tanpa vokalisnya: Giring Ganesha, yang kini sudah terjun ke dunia politik. Penyanyi dan putera wartawan foto itu, sekarang adalah Plt Ketua Umum Partai Sosialis Indonesia (PSI). Dan seperti semua pengurus PSI lain yang terang-terangan menyatakan beroposisi pada Gubernur DKI, Giring juga beberapa kali mengeritik kasar kinerja dan pribadi Gubernur Anies Baswedan. Dia sempat dibully banyak pihak ketika mencela Anies Baswedan sebagai “pembohong” karena di tengah kesulitan rakyat akibat pandemi Covid 19, mau menggelar lomba Formula E yang menghabiskan dana sampai Rp 1 triliun lebih.” Giring juga lantang menyatakan Anies Baswedan tidak pantas dan berbahaya jika menjadi menjadi presiden tahun 2024.
Gubernur Anies sendiri tidak merespon kritik tersebut. Tapi, para pendukung dan simpatisannya mengecam pernyataan Giring. Penyanyi dituding lagi “cari panggung” dan sedang “stres karena gagal menjadi anggota DPR.”
Pegiat media sosial dan politisi Partai Ummat Mustofa Nahra Wardaya dalam twittnya sempat mengingatkan Giring. Penolakan terang-terangan atas Anies Baswedan sebagai calon presiden, bisa menghasilkan kebalikannya. “Dulu, Jokowi dibully, malah jadi,” katanya.
Dalam versi lain teman-teman Giring di Grup Nidji juga tampak kurang begitu sreg dengan pernyataan Giring. Namun, mereka enggan mengomentari lansung pernyataan teman lama mereka itu. Randy Danista, salah satu personil lama Nidji, menyatakan, dia sudah tidak lagi berkomunikasi dan punya nomor kontak Giring. “Gw, cuma kenal (Giring) yang 2002-2012 version. LoL,” cuit Randy.
Bagaimana versi personil Nidji lain? “Kami datang kemari karena diundang JakPro untuk tes sound musik dan bertemu Gubernur Anies. Wah, suara dan sosok stadion JIS keren banget. Selamat Pak Anies,” kata Andro Regantoro, pemain bas Nidji.
Vokalis pengganti Giring, Yusuf Ubay juga memuji kualitas sound system JIS. “Luar biasa keren, jika nanti bisa konser di sini,” ujar Ubay, yang enggan bicara tentang Giring dan politik. Datang sebagai tamu JIS, personil Nidji minus Giring disambut hangat Gubernur Anies Baswedan.
Usai memimpin solat Magrib, Anies yang tampil santai dengan jin biru dan baju kotak-kotak bewarna abu-abu, tampak berbincang-bincang akrab dengan Ubay dkk di ruang konferensi JIS di lantai VIP. Mereka sempat foto bersama. Lalu, setelah itu Ubay dkk bergegas keluar dan naik ke atas pentas. Sementara, Anies turun ke bawah panggung ke lapangan hijau bersama direksi JakPro dan staf.
Di lapangan hijau, orang nomor satu di pemrov DKI itu, sempat menyapa dan menjawab pertanyaan beberapa tamu yang mendatanginya, dan kemudian minta foto bareng.
Anies melayani semua keinginan para tetamu. Setelah itu, dia kemudian mengambil posisi duduk santai sambil
bersila di atas rumput. Langkah ini segera diikuti para direksi JakPro dan beberapa tamu. Selama sekitar 10 menit, mereka terlihat sama-sama menonton atraksi panggung Nidji. Setiap kali Ubay, sang vokalis, menyelesaikan lagunya, Gubernur Anies tampak bertepuk tangan diringi senyum lebar.
“Spektakuler! Melihat penampilan band Nidji saat uji coba sound system JIS semalam, sambil inspeksi 93 persen ketuntasan pembangunan stadion. Musiknya menggelegar. Suaranya merdu, tidak ada sumbang-sumbangnya, ” puji Anies Baswedan di Instagramnya, Senin pagi 17 Januari 2022. Dia seperti mau membalas pujian person Nidji sebelumnya.
Hari-hari mendekati penyelesaiannya, JIS kelihatannya kian kerap dapat pujian. Itu antara lain, karena pelbagai keunikannya.
Dari mulut ke mulut terdengar pujian atas pelbagai kekhasan JIS dibanding stadion olah raga lain.
Arsitektur gedungnya terasa unik karena adanya sentuhan ornamen khas Betawi. Bentuk bangunan utamanya yang bulat, ditamsilkan seperti ikat kepala yang biasa dipakai masyarakat Betawi. Fasad bagian depan dibuat berlubang-lubang kecil agak menyerupai gigi balang, ornamen khas rumah tradisional Betawi. Hanya warnanya dibuat lebih terang dengan warna kuning emas. Lubang-lubang kecil di fasad agaknya sengaja disiapkan, untuk mendukung keluar masuknya sirkulasi udara ke dalam stadion guna membuat udara bisa lebih sejuk, sekaligus menguragi pemakaian AC.
Green Building
Stadion yang dibangun sejak Maret tahun 2019 memang didesain sebagai gedung yang ramah lingkungan (green building). Elektrifiksasinya hybrid. Sekitar 5% dari total daya listriknya didukung solar matahari sesuai konsep energi terbarukan. Sisanya listrik PLN. Tapi, semua lampu yang dipakai adalah lampu LED yang lebih hemat energi. Karena sudah memenuhi semua syarat, JIS akhirnya bisa mendapatkan sertifikat dari Green Building Council Indonesia ( GBCI) sebagai stadion olah raga ramah lingkungan pertama di Indonesia.
“JIS itu 100 persen dirancang dan disiapkan para tenaga ahli dan pekerja Indonesia,” ujar Gubernur Anies Baswedan.
Selain itu, tambahnya, JIS juga adalah kebanggaan bagi warga Jakarta. Karena ia dibiayai lewat uang pajak dari seluruh warga Jakarta. “Jadi, bukan hadiah dari perusahaan A, perusahaan B, tapi ini sebuah kerja besar dari pajak rakyat.”
Rumput dari Boyolali
Sebagai stadion sepak bola bertaraf internasional, sesuai standar Federasi Sepak bola Internasional (FIFA), JIS menyiapkan lapangan hijaunya dengan rumput hybrid. Atau campuran rumput alami (organik) jenis Zoysia Matrella dari Boyolali, Jawa Tengah, dan rumput sintetis jenis Limontha Mixto dari Italia.
“Komposisi hybridnya adalah 5% rumput sintetis Limontha Mixto dan 95% rumput natural Zoysia Matrella,” jelas Arry Wibowo, Projet Manager JakPro.
Rumput hybrid diakui memiliki daya serap air yang lebih cepat. Ini bisa membantu lapangan tidak cepat becek jika turun hujan. Selain itu, daya tahan rumput hybrid itu tiga kali lipat lebih cepat dibanding rumput alami (organik). Ia bisa tahan jika dipakai untuk pertandingan bola sampai rentang waktu sekitar 1.000 jam. Sedangkan rumput biasa hanya sekitar 300 jam.
JIS dengan demikian akan lebih leluasa untuk menggelar pertandingan bola sesuai standar FIFA, dua atau tiga kali dalam sehari. Menurut Arry, setidaknya ada tiga stadion sepak bola milik raksasa sepak bola di Eropa yang sudah memakai rumput hybrid. Yakni, Stadium Arena Allianz milik klub Bayern Muenchen di Jerman. Kedua, stadium milik klub Tottenham Hotspur di London, Inggris dan ketiga, Wanda Metropolitano di Madrid Spanyel. “Di Indonesia, JIS adalah stadion sepakbola pertama yang menggunakan rumput hybrid, ” tambah Arry Wibowo.
Atap Buka Tutup
Salah satu keistimewaan JIS adalah stadion ini bakal menjadi stadion pertama di Indonesia yang menggunakan sistem retractable roof atau stadion yang atapnya dapat dibuka dan ditutup. Sistem ini memungkinkan penggunaan stadion lebih optimal tanpa terhalang kondisi cuaca. “Ini merupakan terobosan pertama. Di Indonesia sudah ada stadion olah raga yang atapnya bisa dibuka-tutup. Dengan demikian, stadion nantinya bisa digunakan di segala cuaca,” jelas Gubernur Anies.
Menurut rencana, stadion yang tinggal menyelesaikan sisa pekerjaan sekitar 7% itu akan diresmikan bulan Maret 2022. Tapi, sambil menuntaskan sisa pekerjaan, direksi Jakpro sudah menyiapkan kegiatan sosialisasi jelang peresmiannya.
Dirut JakPro Widi Amanasto mengatakan mereka sudah merencanakan turnamamen sepak bola internasional. Di antaranya dengan mengundang beberapa klub sepak bola raksasa seperti Real Madrid, Barcelona, Manchester United dll. Dari Indonesia akan disiapkan PSSI All Star untuk bertarung di laga persahabatan itu
“Sudah deal. Mereka sudah setuju mau datang. Insya Allah, tanggal 5 Februari 2022 turnamen internasional akan digelar di JIS,” ujar Widi, sambil tersenyum lebar.
.