PINISI.co.id- Pesantren Modern Darul Mukhlisin (DMU) yang berlokasi di Bandung Barat, Jawa Barat, menggelar sejumlah kegiatan yang dipuncaki dengan pemberian penghargaan kepada satri dan santriwati yang menyabet juara dalam smester ganjil, Minggu, (10/1/20).
Pesantren DMU dihuni oleh santri dan santriwati dari seluruh Indonesia, termasuk putra putri warga Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS).
Pendiri DMU H. Muchlis Patahna, SH, MKN, sejak awal telah mengundang putra-putri warga KKSS untuk mondok di pesantrennya. Bahkan, buat santri KKSS yang tidak mampu dan yatim piatu, digratiskan dari semua pembiayaan. “Tentu juga kepada warga-warga lainnya yang tidak mampu,” kata Muchlis yang juga Ketua Umum KKSS ini.
Menurut Muchlis, sebanyak 18 anggota warga KKSS yang menuntut ilmu di pesantrennya. Lebih penting lagi, beberapa santri KKSS menunjukkan kemampuan yang mumpuni bahkan juara umum dan sebagian lagi masuk dalam 10 besar santri yang memiliki nilai tertinggi.
“Ini artinya kapasitas santri KKSS yang mondok tidak diragukan dan jiwa macca ini perlu dijaga melalui pendidikan yang bekualitas,” ujar Muchlis.
Seperti diketahui, dalam smester ini, Muhammad Fathir, santri KKSS asal Kutai Timur, Kalimantan Timur menjadi juara umum dengan nilai rata-rata 7,3, lalu disusul Indah dan Agil dari Kolaka Timur yang juga merupakan santri KKSS.
Atas prestasinya itu, Muchlis menyerahkan piala penghargan kepada Fathir selaku juara umum dan disaksikan Pimpinan Pondok KH Dwi Saputro Spdi, di DMU.
Pesantren DMU, yang berdiri sejak 2015, memiliki berbagai fasilitas, mulai ruang kelas 3 lantai, klinik, koperasi, lapangan olahraga, guest house, pengelolaan air bersih, 4 gedung asrama santri, dan yang terbaru adalah Masjid At-Taqwa, memuat 1000 jemaah. Jumlah santri-santriwatinya 150 anak didik, 16 tenaga pengajar profesional, mayoritas alumni Pondok Pesantren Modern Gontor.(Lip)