Kolom Muslimin Mawi
Setengah abad bukan sekadar penanda waktu, melainkan perjalanan panjang yang ditempuh dengan semangat, pengorbanan, dan cita-cita luhur. KKSS, yang dahulu kerap dipandang tak lebih dari sekadar
paguyuban daerah atau kelompok arisan, kini telah menjelma menjadi organisasi modern berbasis kedaerahan yang mendunia. Jangkauannya tidak lagi sebatas kota atau provinsi, tetapi telah menembus batas lima benua, merangkul diaspora Sulawesi Selatan di berbagai penjuru dunia.
Sejak didirikan 49 tahun silam, KKSS telah melewati berbagai fase sejarah bersama sembilan tokoh panutan yang pernah memimpin: A. Azis Bustam, Andi Sose, Andi Oddek, Beddu Amang, HM. Taha, Hasanuddin Masaile, Jenderal Abd. Rivai, HM. Sattar Taba, dan Muchlis Patahna.
Masing-masing membawa warna dan prestasi tersendiri, menjadikan KKSS sebagai organisasi yang selalu relevan di zamannya, dengan segala kelebihan dan keterbatasan yang menjadi bagian dari dinamika organisasi besar.
Kini, di bawah komando Ketua Umum terpilih, H. Andi Amran Sulaiman, seorang menteri, pemimpin nasional, dan tokoh pemersatu KKSS memasuki babak baru. Sosoknya bukan hanya merepresentasikan
kepemimpinan formal, melainkan telah menjadi simbol kesatuan warga KKSS lintas profesi, lintas generasi, dan lintas afiliasi politik. Inilah momentum penting untuk membawa KKSS ke level selanjutnya: lebih besar, lebih kuat, dan lebih bermanfaat bagi seluruh warga Sulawesi Selatan di mana pun berada.
Namun, kebesaran ini juga memanggil tanggung jawab besar. Konsolidasi organisasi harus segera dilakukan secara menyeluruh dan merata. Kita tidak boleh memberi ruang bagi mereka yang hanya ingin memanen tanpa pernah menanam. Burung pipit yang tak pernah turut menyemai, namun siap mematuk hasil, sudah saatnya diarahkan kembali ke habitatnya.
Jangan sampai KKSS digurui oleh mereka yang bahkan tak pernah mengenal denyut nadi organisasi ini. Apalagi oleh mereka yang hanya muncul saat melihat cahaya panggung, karena tergiur dengan sosok Ketua Umum yang juga menjabat sebagai Menteri.
KKSS adalah rumah besar. Ia lahir dari kearifan budaya Siri’ na Pacce, tumbuh dalam semangat persaudaraan, dan terus hidup karena rasa memiliki warganya. Mari jaga marwah ini. Mari perkuat akar sambil
memperlebar cabang. Karena KKSS bukan sekadar organisasi, melainkan identitas, kebanggaan, dan jalan pengabdian kita semua.
Penulis, Wakil Ketua Umum BPP KKSS, periode 2019-2024