Sinergi Greenia dan Pemkot Depok dalam acara Pelantikan Pokja Bunda PAUD

0
21
- Advertisement -

PINISI.co.id- Walikota Depok, Supian Suri menghadiri pelantikan Kelompok Kerja (Pokja) Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) serta pengukuhan Bunda PAUD Kecamatan dan Kelurahan tingkat Kota Depok Periode 2025 s/d 2030 di Gedung Dibaleka II Lt 10, Balaikota Depok pada Selasa (07/10/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Walikota menegaskan bahwa pelantikan ini bukan sekadar jabatan, melainkan amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggungjawab. “Ini bukan jabatan, tetapi amanah. Jangan sampai terbawa suasana seremonial, namun lupa dengan program-programnya,” ujarnya di sela kegiatan.

Supian Suri juga meminta Pokja Bunda PAUD di wilayah untuk melakukan pendataan jumlah lembaga PAUD beserta jumlah peserta didiknya. Pendataan ini penting untuk menentukan mekanisme program maupun kebijakan yang akan diambil. “Bunda PAUD harus tahu kebutuhan pembiayaan per bulan dan pengelola PAUD wajib melaporkan. Jangan sampai ada keluhan dari orang tua terkait pembiayaan yang sejak awal belum dibahas,” tegasnya.

Ia menambahkan, seluruh anak di Kota Depok wajib menempuh pendidikan selama 13 tahun, dimulai dari PAUD selama satu tahun hingga jenjang SMA atau yang sederajat. “Bunda PAUD harus memahami kondisi di wilayahnya. Jangan sampai ada anak usia PAUD tidak bersekolah. Karena di PAUD, siswa akan menerima Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) yang menjadi syarat masuk SD atau MI,” jelasnya.

“Sekali lagi, selamat mengemban amanah. Masukan dan saran akan terus kami terima demi memaksimalkan layanan pendidikan anak usia dini. Semoga kehadiran Bunda PAUD dapat benar-benar dirasakan manfaatnya,” tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, istri walikota Depok Siti Barkah Hasanah atau yang akrab disapa Cing Ikah, mengajak seluruh Pokja Bunda PAUD serta Bunda PAUD kecamatan dan kelurahan untuk aktif berpartisipasi dalam Gerakan Nasional PAUD Berkualitas.

Cing Ikah menegaskan, pengukuhan ini bukan sekadar seremonial, melainkan momentum lahirnya komitmen dan tanggungjawab bersama dalam mewujudkan layanan PAUD yang berkualitas, holistik, dan integratif di seluruh wilayah Kota Depok.

“Bunda PAUD adalah mitra utama dan figur penting dalam Gerakan Nasional PAUD Berkualitas. Perannya sangat strategis, baik sebagai advokat, motivator, maupun kolaborator yang menghubungkan berbagai pihak untuk memajukan layanan PAUD,” ujar Cing Ikah.

Ia menambahkan, anak usia dini merupakan investasi bangsa yang paling berharga. Karena itu, peran serta Bunda PAUD harus sejalan dengan visi Kota Depok, yaitu Bersama Depok Maju, dengan menitikberatkan pada pembangunan sumber daya manusia unggul sejak usia dini. “Dari tangan-tangan Bunda PAUD yang penuh kasih, akan lahir generasi masa depan yang sehat, ceria, berkarakter, dan berakhlak mulia,” tuturnya.

Cing Ikah juga mengajak seluruh Bunda PAUD untuk terus berinovasi, memperkuat kolaborasi lintas sektor, serta menjadi pelita bagi anak-anak dan masyarakat. “Jadilah bagian dari Gerakan Nasional PAUD Berkualitas menuju generasi emas Indonesia 2045,” ujarnya.

Pada sesi wawancara lain di acara yang sama, perwakilan Greenia kota Depok Kania Ramadhani menjelaskan mengenai program kerja Greenia yang selama ini telah dilakukan di kota Depok, dimana Greenia fokus dalam pengumpulan minyak jelantah dari masyarakat Depok. Program pengumpulan jelantah ini telah berjalan sejak meraih Rekor MURI (Museum Rekor Indonesia), dengan kategori pengumpulan minyak jelantah oleh Peserta terbanyak, pada 11 Juli 2025.

Program yang juga berjalan selama ini adalah 3 liter minyak jelantah ditukar 1 liter minyak goreng baru. Telah berjalan di 63 kelurahan di seluruh wilayah Depok, dimana setiap minggu Greenia menjemput minyak jelantahnya.

Lebih lanjut Kania menjelaskan bahwa dengan hadirnya Greenia di kota Depok, kami mencegah pengambilan limbah oleh oknum lain yang mengubahnya jadi minyak yang dikonsumsi kembali. Dimana hal tersebut membahayakan bagi kesehatan tubuh manusia.

Greenia juga berfokus untuk pengolahan energi terbarukan, khususnya yang sudah dilakukan mulai jenjang PAUD dan SD, untuk economic circular-nya.

Sampai sejauh ini, jelas Kania, Greenia belum menemukan adanya kendala yang cukup signifikan di lapangan. Yang sudah berjalan selama ini, ibu-ibu di lingkungan kelurahan di wilayah kota Depok, cukup aktif dan kooperatif dalam pengumpulan minyak jelantah. Bahkan sebelum jadwal pengambilan pun, ibu-ibu banyak yang menghubungi Greenia untuk segera menjemput mijen. “Mijennya udah penuh nih, tolong segera dijemput! “, demikian seru mereka.

Karena respon masyarakat yang melebihi ekspektasi, maka Greenia memberikan apresiasi kepada mereka yang telah melampaui target yang telah ditetapkan. Diantaranya adalah pemberian piala bergilir, ataupun reward-reward lainnya.

“Kedepannya kami berharap pengambilan mijen (minyak jelantah) semakin banyak yang dikumpulkan, tidak hanya dari warga tapi juga dari UMKM. Kami juga akan mulai menggarap jenjang SMP dan SMA dan lainnya, yang bisa kami ambil mijen-nya untuk bio-avtur”, demikian pungkas Kania. (Irfan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here