PINISI.co.id- Selama pandemi Covid-19 melanda pelosok negeri, berbagai komunitas warga termasuk Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) menaruh empati dan berbagi santunan kepada warga masyarakat yang terdampak langsung wabah korona baru.
Namun, buat Badan Pengurus Daerah (BPD) KKSS Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, santunan sosial berupa nasi bungkus dan logistik sudah setahun terakhir ini ditradisikan, lebih-lebih ketika Covid-19 membelit warga saat ini.
Menurut Sekretaris BPD KKSS Purwakarta, Aris Mansyur Nyomba, sejak setahun belakangan, pembagian nasi bungkus kapada kaum duafa, musafir dan santri di sejumlah pesantren di Purwakarta menjadi agenda rutin KKSS Purwakarta.
“Setiap Jumat sepekan, kami mendistribusikan 150 nasi bungkus berisi nasi putih, lauk pauk, dan sayur yang cukup nutrisi kepada kaum duafa,” kata Aris yang biasa dipanggil Daeng Aman.
Begitu pula pada Jumat (17/4/2020), bersama beberapa pengurus KKSS Purwakarta, Daeng Aman memberikan bantuan seratusan paket nasi bungkus di masjid kepada musafir, pedagang kaki lima, hingga ke pemulung di TPA (tempat pembuangan akhir). “Banyak dari mereka yang terkena dampak virus korona. Ada yang tidak bekerja lagi, dagangannya sepi,” kata pria asal Jeneponto ini.
Kepada PINISI.c.id., Daeng Aman menjelaskan bahwa gerakan berbagi ini muncul lantaran masih banyak masyarakat di Purwakarta yang membutuhkan sentuhan sosial. “Adapun bantuan kepada warga KKSS terutama yang lagi mondok di pesantren yang ada di Purwakarta. Setiap kali menyumbang ke pesantren kita kasih satu karung beras,” kata Daeng Aman.
Sementara itu donasi dikumpulkan dari warga KKSS atau donatur lainnya yang menaruh simpati atas aksi sosial ini.
KKSS Purwakarta sendiri di bawah kepemimpinan Rusman Ali, dalam waktu dekat ini akan mendirikan koperasi atau badan usaha untuk menopang kegiatan organisasi. “Diharapkan dengan terbentuknya koperasi ini, KKSS Purwakarta lebih berperan aktif dalam aksi-aksi sosialnya,” Daeng Aman menambahkan.
DI Kabupaten Purwakarta, lanjut Daeng Aman, ada sekitar seribuan warga KKSS yang bekerja dalam berbagai ragam profesi. “Kita di sini lebih 100 Kepala Keluarg,” tutup Daeng Aman. [Lip]