PINISI.co.id- Sejumlah pemberitaan yang mengaitkan mantan Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali atas kasus Joko Tjandra dinilai sebagai pembunuhan karakter. Pasalnya pemberitaan tersebut tidak berdasar dan tanpa dikonfirmasikan pada Hatta Ali.
Seperti diketahui, kasus mega korupsi Djoko Tjadra telah ‘memakan’ sejumlah korban antara lain perwira tinggi Polri dan Jaksa Pinangki, pengacara Anita Kolopaking dan politisi Andi Irfan Jaya, yang semuanya sudah jadi tersangka.
“Saya tidak pernah kenal dengan Jaksa Pinangki maupun Andi Irfan Jaya, di mana keduanya dikatakan membuat action plan dalam pengurusan Fatwa di MA untuk kepentingan Joko Tjandra,” sebagaimana dilansir Kompas, Selasa (22/9/2020).
Hatta mengaku kenal dengan Anita Kolopaking karena teman se alumni S.3 di Unpad. Selain itu Anita sebagai salah satu anggota ALA ( Asean Law Association ) yang ikut sebagai salah satu peserta delegasi dalam konferensi ALA di Phuket Thailand.
“Dengan sendirinya pasti ketemu dengan Anita dalam kegiatan tersebut, tetapi tidak ada pembicaraan tentang kasus Joko Tjandra.” tegas Hatta.
Adapun mengenai fatwa MA yang dijanjikan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, adalah hal yang sangat mustahil.
“MA tidak pernah sekalipun mengeluarkan fatwa yang bersifat teknis untuk membatalkan atau mengoreksi keputusan PK. Permohonan fatwa itu sendiri tidak pernah diterima di MA,” pungkas Hatta. (Lip)
