PINISI.co.id- Kemarin, 12 Juni 2022, komunitas diaspora Indonesia dari beberapa states di Amerika, seperti Chicago, New Hampshire, New York, dan lain-lain berkumpul di Christian Life Church, 496 Kensington Rd, Berlin, Connecticut 06037 untuk memberikan penghormatan terakhir dan berdoa bersama atas wafatnya Rev. Cootje Zakka Latuperissa di Kendari, Sulawesi Tenggara, Indonesia pada 21 Mei 2022 lalu. Nampak hadir Pastor Donald Mawuntu, Bendahara Majelis Daerah GPDI se-East Coast dari New Hampshire, kolega Hanny Pongoh. Hanny adalah Vice President GPDI se-East Coast.
Rev. Cootje Zakka adalah ibu kandung Debby Zakka atau mertua Stephen Hanny Pongoh. Debby dan Hanny Pongoh adalah sepasang aktivis diaspora di Connecticut, terutama untuk menyambut acara-acara pagelaran budaya keindonesiaan, seperti perayaan HUT Kemerdekaan RI, Natalan Bersama, dan Halal Bihalal setelah Idul Fitri.
Acara berdoa kemarin digelar secara tatap muka dan online di Gereja Christian Life di kota Berlin, dipimpin langsung oleh Pastor Rev. Scott Shemeth dengan sebuah khutbah yang menyentuh hati dan pikiran hadirin, diiringi beberapa lagu-lagu kudus, sebagai ungkapan doa dan kecintaan dari keluarga dan kerabat putra-putri Almarhum, dan dilengkapi dengan pembacaan riwayat hidup (obituari) Rev. Cootje Zakka Latuperissa oleh Stephen Hanny Pongoh, dan ditutup dengan jamuan makan dan diset menu Indonesia plus Amerika.
Almarhum Rev. Cootje Zakka Latuperissa dilahirkan di Palopo, Sulawesi Selatan dan wafat di umur 80 tahun karena sakit pada hari Sabtu, 21 Mei 2022 di Rumah Sakit Bahtera Mas, Kendari, Sulawesi Tenggara. Almarhum pernah sekolah dan kuliah di Universitas Hasanuddin Makassar, diperistri oleh Rev. Steckman Zakka tahun 1964. Kemudian, sepasang pecinta agama itu migrasi dan tinggal selamanya di kota Kendari, menjadi pelayan dan tokoh agama Kristiani. Almarhum memiliki tiga anak, dan tujuh cucu.
Debby Zakka-Pongoh, putri kedua Almarhum, mengungkapkan kesan dukanya yang mendalam pada ibundanya yang terkasih: “Mama or Oma adalah teladan kami, anak-cucunya, hampir seluruh hidup beliau diabdikan untuk mendidik anak, belajar, aktif di organisasi Persekutuan Gereja, dan membantu suami melayani Jemaat di Gereja Pantekosta Kendari. Kami yakin Mama atau Oma kembali ke pangkuan Tuhan, mendapatkan tempat lapang, penuh cahaya, dan harum di sana.” Amen. (SM)