PINISI.co.id- Sejumlah program kerja Badan Pengurus Daerah KKSS Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara mendapat apresiasi dari pemerintah setempat. Tidak saja unik dan orisinil, namun keragaman program nyata oleh pengurus amat dirasakan manfaatnya bagi warga.
Sebenarnya, kata Ketua KKSS Wakatobi H. Muhammad Iksan S.H, beberapa program tidak dapat diadakan lantaran Covid-19 yang sudah enam bulan mewabah. Disebutkan pembentukan KKSS (IPSS, IWSS, IKAMI Sulsel tertunda. “Adapun pembentukan Pilar dan BPC belum dilaksanakan karena masuk program tahun ketiga,” jelas Iksan kepada PINISI.co.id.
Yang konkret, menurut Iksan, sepanjang tahun 2019 setiap kegiatan yang digelar Pemda Wakatobi, KKSS ikut terlibat, semisal mengikuti pawai budaya, Wakatobi Wave, gerak jalan indah HUT RI, kolaborasi seni tari dan seni batti-batti/gambus/kecapi dengan seni tari dan kabanti Wakatobi, dan senam bersama.
“Kita juga gandeng tangan dengan pemda dan Polres dalam kegiatan Patroli Tali Asih yang merupakan kegiatan sosial untuk membantu warga yang terdampak covid. Demikian juga melaksanakan deklarasi kampung antinarkoba, miras dan judi,” ungkap Iksan.
Sekretaris KKSS Wakatobi Asbar Bilu menambahkan, arisan bulanan sekaligus yasinan berjalan lancar selama ini. “Kita juga membuat ucapan selamat kepada warga yang mendapat promosi jabatan, wisuda, pengantin, khitanan. Begitu juga ucapan duka bila ada yang meninggal baik kepada warga maupun kepada masyarakat sekitar di luar Warga KKSS,” ujar Bilu.
Bilu merinci kegiatannya, dengan menjadi penggerak tiap hajatan warga baik suka maupun duka, menjenguk dan membantu warga yang sakit, musibah dan duka. Melaksanakan kegiatan keagamaan isra’ Mi’raj, Maulid, sahur keliling, buka puasa bersama, Safari Ramadhan, berbagi takjil, Halal bihalal, Tablik Akbar.
Tak cukup dengan itu, KKSS Wakatobi juga aktif menyuluh warganya untuk melindungi Taman Nasional, dan pengurus sendiri kerap ikut dalam kampanye penyelamatan tukik – anakan penyu, dengan melarungnya ke laut.
Wakatobi dikenal sebagai daerah kepulauan dan merupakan surga bawah laut yang terindah di dunia, khususnya buat penyelam dan turis asing.
Mengritik Pengurus
Tak kalah penting, kata Bilu, melakukan berbagai lomba termasuk baca tulis Lontarak, penguasaan AD/ART KKSS 2014, penguasaan pembuatan administrasi KKSS lengkap dasar hukumnya, memasak tradisional, lomba permainan tradisisonal seperti gasing dan layangan.
“Yang unik, adalah lomba mengkritik kerja pengurus sekaligus solusi dalam bentuk karangan dan tertulis,” tutur Bilu seraya menambahkan bahwa pengurus juga melakukan pengadaan pakaian adat masing-masing warga dan pembuatan kartu Anggota KKSS.
Yang orisinil adalah memberi penghargaan kepada pengurus BPD KKSS yang aktif dan menyukseskan program kerja. Memberi penghargaan kepada warga yang paling aktif dan membantu warga yang kesusahan.
“Juga ‘memberi penghargaan’ bagi pengurus yang tidak pernah ikut arisan, tidak aktif di kepanitiaan, terutama tidak hadir menjenguk warga sakit dan kedukaan,” kata Bilu serius.
Dalam pada itu, pengurus KKSS Wakatobi mempertanyakan hasil Mubes 2019 Solo tentang buku panduan AD/ART KKSS 2019-2024 yang hingga kini belum sampai ke tangan pengurus Wakatobi.
“Ini penting sebagai pedoman hidup dan petunjuk teknis kerja KKSS Wakatobi ke depan,” ucap Bilu mengingatkan. [Lip]