Hikmah Abdul Hamid Husain
Hewan untuk Qurban atau kurban adalah hewan jenis “Al An’aam”
الانعام
Yang artinya “Hewan hewan ternak”,
berupa unta, lembu, kerbau dan kambing. Demikian disebutkan dalam Al Quran, surah Al Hajj, ayat 34.
Mana yang lebih utama, Qurban unta, sapi atau kambing?
Hewan yang bisa disembelih sebagai Qurban, urutannya adalah unta, lembu,
domba dan kemudian kambing.
Urutan tersebut karena dilihat dari banyaknya kandungan dagingnya untuk dibagikan kepada fakir miskin sebaqai mustahiknya.
Rasuulullaah SAW bersabda tentang bobot nilai pahala tiap jenis Hewan untuk Qurban:
مَنْ رَاحَ إِلَى الْجُمُعَةِ فِي السَّاعَةِ الْأُوْلَى فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدْنَةً .
وَمَنَ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً
وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كِبَشًا أَقْرَنَ
وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا أَهْدَى دَجَاجَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا أَهْدَى بَيْضَةً فَإِذَا خَرَجَ الْإِمَامَ طُوِيَتِ الصُّحُفُ وَرُفِعَتِ الْأَقْلَامُ وَاجْتَمَعَتِ الْمَلَائِكَةُ عِنْدَ الْمِنْبَرِ يَسْتَمِعُوْنَ الذِّكْرَ فَمَنْ جَاءَ بَعْدَ ذَلِكَ فَإِنَّمَا جَاءَ لِحَقِّ الصَّلَاةِ لَيْسَ لَهُ مِنَ الْفَضْلِ شَيْءٌ.
(رواه البخارى و مسلم)
“Siapa yang berangkat untuk shalat Jumat lebih cepat pada jam jam pertama, seakan-akan ber Qurban dengan seekor unta. Siapa yang berangkat pada jam jam kedua, seakan-akan berQurban dengan seekor sapi.
Siapa yang berangkat pada jam jam ketiga, seakan-akan berQurban dengan kambing yang sudah bertanduk.
Siapa yang berangkat pada jam jam keempat, seakan-akan menghadiahkan seekor ayam jantan. Siapa yang berangkat pada jam jam kelima, maka seakan-akan menghadiahkan sebutir telur.
Setelah Imam keluar, maka catatan amal sudah ditutup, qalam pencatat sudah diangkat, dan para Malaikat berkumpul di Minbar untuk mendengarklan zikir. Dan siapa yang datang setelah itu, maka ia datang hanya untuk memenuhi hak shalat dan tidak mendapatkan keutamaan apa-apa”. (Hadits Sahih Riwayah Al Imam Al-Bukhari dan Muslim).
Catatan
Ketentuan umur Hewan untuk Qurban:
Hewan ternak yang akan di Qurbankan telah mencapai umur minimal yang telah ditentukan dalam syariat, adalah sbb:
Unta minimal berumur 5 tahun masuk ke 6 tahun. Sapi atau lembu, minimal berumur 2 tahun dan telah masuk ke umur 3 tahun. Adapun kambing dan domba atau biri-biri berumur 1 tahun atau minimal 6 bulan bagi yang sulit mendapatkan yang berumur 1 tahun. Sementara untuk kambing biasa atau kambing jawa, maka minimal berusia 1 tahun dan telah memasuki tahun ke-2.
Hewan Qurban harus yang sehat dicirikan dengan mata tidak buta, tidak sakit, kaki hewan tidak pincang dan tubuhnya tidak terlalu kurus hingga nampak tidak berdaging.
Hewan Qurban harus dari hewan ternak “Al An’aam”, bukan binatang buas. Sebagaimana Allaah telah tegaskan dalam surah Al-Hajj, surah ke ayat 34 sebagai berikut :
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ
“Dan bagi tiap-tiap Ummat telah Kami syariatkan penyembelihan Qurban, supaya mereka menyebut nama Allaah atas “hewan ternak” yang telah dianugerahkan Allaah kepada mereka”.
Sementara syarat orang yang BerQurban: Terdapat sejumlah ketentuan adakah orang merdeka, bukan hamba sahaya yang hidupnya tergantung tuannya, pemiliknya. Kemudian beragama Islam, akil balik, berakal sehat, tidak gila.
Akan halnya pelaksanaan penyembelihan adalah tanggal 11,12,dan 13 Dzul Hijjah atau hari-hari Tasyriiq.
Rasuulullaah SAW sbb;
“Seluruh hari-hari Tasyrik adalah hari-hari penyembelihan hewan Qurban,”
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Ahmad dan Ad-Daarul Quthni).
Penyembelihan hewan Qurban harus dilakukan setelah terbitnya Matahari pada hari Idul Adha.
Waktu itu ditentukan atau diperkirakan selama kurang lebih dua rakaat dalam Shalat dan dua Khutbah singkat.
Apabila hewan Qurban disembelih sebelum waktu tersebut, maka sembelihan hewan Qurban TIDAK SAH.
Penutup, mari kita perbanyak berdoa dengan Doa yang diajarkan oleh Rasul ini:
“Yaa Allaah bimbinglah kami untuk selalu eling mengingat Mu yaa Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya kepada Mu”
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
(Allaahumma a’innaa ‘alaa dzikriKa, wa syukriKa, wa husni ‘ibaadatiKa).
Alumnus Ummul Qura University, Makkah dan King Abdulaziz University, Jeddah.