Hikmah Abdul Hamid Husain
Ternyata, kita semua sudah dijatuhi vonis mati. Maka, kita harus sadar dan tahu diri.
Alhamdulillāh, pelaksanaan eksekusi vonis mati ini tidak kita ketahui secara pasti — kapan waktunya dan di mana tempatnya. Bahkan, bisa jadi kematian datang tiba-tiba tanpa kita sempat bersiap.
Maka jangan lengah. Persiapkanlah bekal setelah kematian dengan memperbanyak amal saleh, terutama sedekah.
Allaah SWT berfirman agar kita tidak menyesal:
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَّا رَزَقْنَاكُمْ مِّنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَآ أَخَّرْتَنِيٓ إِلَىٰٓ أَجَلٍ قَرِيبٍۙ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ الصَّالِحِينَ ١٠
(المنافقون : ١٠)
“Infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami anugerahkan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu. Lalu ia berkata penuh penyesalan: Ya Allaah Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda kematianku sedikit waktu lagi, aku akan dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang saleh.’” (QS. Al-Munāfiqūn [63]: 10, Hal. 555)
Jangan terlambat!
Usai menguburkan seseorang yang baru meninggal, Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri menoleh ke orang di sebelahnya dan bertanya:
وقف الإمام الحسن البصري عند قبر بعد دفن صاحبه ثم التفت إلى رجل كان بجانبه فقال:
أترى لو رجع للدنيا ماذا تراه يفعل؟
فقال الرجل: يستغفر ويصلي ويتزود من الخير.
فقال الحسن البصري:
“هو فاتته فلا تفوتك أنت.”
“Kalaulah orang yang meninggal ini bisa kembali hidup di dunia, kira-kira apa yang akan ia perbuat?”
Orang itu menjawab, “Ia akan banyak beristighfar, salat, dan memperbanyak bekal amal saleh.”
Al-Hasan Al-Bashri menimpali:
“Sudah lewat. Sudah terlambat. Ia telah pergi. Maka jangan sampai engkau juga terlambat.”
Contoh yang patut ditiru. Dua kisah nyata ini menjadi pelajaran berharga:
A. Di Jalan Mundu, Jakarta Utara, ada Masjid megah bernama Al-Hamra, tempat saya beberapa kali menyampaikan khutbah Jumat. Masjid itu dibangun oleh seorang pengusaha kaya yang dermawan dan saleh. Semua imam dan pengurus DKM — sebanyak tujuh qari terbaik — dibiayai dengan gaji bulanan oleh beliau.
B. Di Tulungagung, Jawa Timur, ada seorang pengusaha saleh bernama Abah Trimo, yang membangun masjid megah bernama Al-Fattah dengan biaya sendiri hingga mencapai 80 miliar rupiah, dan mewakafkan 12 SPBU (pom bensin).
Keduanya yakin sepenuhnya bahwa apa yang diwakafkan dan disedekahkan itulah yang akan dibawa ke alam kubur dan akhirat. Segala yang lain akan berpindah tangan setelah kita meninggal.
Jadi kita tidak bisa lari dari kematian.Allaah SWT telah menegaskan:”Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui apa yang akan dia kerjakan besok, dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di belahan bumi mana dia akan mati. Sungguh, hanya Allaah yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Luqman [31]: 34, Hal. 414)
وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
(لقمان : ٣٤)
Allaah SWT juga berfirman:
“Sungguh, kematian yang kamu lari menghindar darinya, ia pasti menjemputmu. Kemudian kamu akan dikembalikan kepada Allaah, Tuhan yang Maha Mengetahui yang gaib dan yang nyata. Lalu Dia akan memberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
(QS. Al-Jumu‘ah [62]: 8, Hal. 553)
قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
(الجمعة : ٨)
Dalam surah sebelumnya Allaah SWT juga menegaskan:
“Di mana pun kamu berada, kematian pasti akan menemuimu, meskipun kamu bersembunyi di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.”
(QS. An-Nisā’ [4]: 78, Hal. 90)
أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِككُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِي بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍ
(النساء : ٧٨)
Persiapkanlah bekal sebanyak-banyaknya sebelum terlambat. Perbanyaklah istighfar, sujud qiyamullail (bangun setelah jam 2 malam), membaca Al-Qur’an beserta terjemahannya, bersedekah, dan amal saleh lainnya.
Amalkan “Zikir Paket Hemat”. Untuk mengurangi dosa dan menambah bekal akhirat, bacalah “Zikir Paket Hemat” setiap pagi sebelum memulai aktivitas harian, dan malam hari menjelang tidur.
Saya menamakannya “Paket Hemat” karena bacaannya ringan dan mudah, namun pahala serta fadhilahnya luar biasa besar, sebab setiap surah dan ayat memiliki keutamaan tersendiri.
Zikir Paket Hemat: Al-Fatihah, Ayat Kursi, tiga ayat terakhir surah Al-Hasyr (ayat 22–24, surah ke-59, hal. 494), Al-Kāfirūn (Qul yā ayyuhal kāfirūn, Al-Ikhlāṣ (Qul huwallāhu ahad…) — dibaca 3x, Al-Falaq (Qul a‘ūdzu bi rabbil falaq…), An-Nās (Qul a‘ūdzu bi rabbin nās…)
Mari kita berdoa dengan doa yang diajarkan Rasulullah SAW:
اللهم أعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
(Allāhumma a‘innā ‘alā dzikrika, wa syukrika, wa husni ‘ibādatika)
“Ya Allaah Tuhanku, bimbinglah kami agar senantiasa mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah dengan sebaik-baiknya kepada-Mu.”