Kolom Syahrir
Kerukunan Keluarga Sulawesi.Selatan, KKSS, dalam rasional oriented, sejatinya organisasi tersebut, tak hanya berbasis etnik dan budaya, tapi lebih berkategori sebagai organisasi peradaban yang modern.
Terbilang sejumlah konstribusi KKSS dalam gerakan rasionalnya untuk kemudian di “abadikan” sebagai organisasi peradaban berbasis modernitas. Salah satu parameter mengikutinya, KKSS, telah memiliki perwakilan luar negeri dan aktif. Fakta, KKSS telah mengaktifkan organisasi cabang di luar negeri, termasuk disemenanjung Asia, hingga daratan Eropa, Amerika dan Australia juga Afrika. Kepengurusan luar negeri direkomendasikan oleh KKSS, berbentuk, Badan Perwakilan Luar Negeri (BPLN).
Akumulasi organisasi KKSS telah memiliki perwakilan di sejumlah negara, dan aktif, sejatinya organisasi ini, berkapabiltas sebagai organisasi modern. Dasarnya, oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) atau United Nation (UN), sejumlah organisasi dimasukkan ke dalam organisasi dunia, dengan metodologi, yakni berbasis keaktipan pengurus dan perwakilan organisasi tersebut di dunia internasional. Jika variabel tersebut ditarik masuk dalam parametriks organisasi KKSS, maka seluruh kriteria dan syarat pemenuhan KKSS untuk disebut sebagai organisasi modern, sudah sangat valid.
Kontekstual organisasi KKSS, kekuatannya adalah merasionalkan peradaban, untuk melihat jauh ke depan pada perkembangan zaman, atau disebut X – Factor. Responsible tersebut, tertulis dan terlegendakan disejumlah pradaban Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja. Diantaranya, peradaban dan budaya mereka telah hadir dihitungan ratusan abad silam. Realitasnya, temuan arkeolog dunia, di sejumlah situs, makin menguatkan orang Sulawesi Selatan memiliki peradaban yang sama dengan di Mesir, China dan Eropa. Demikian pula disejumlah kecerdasan dan kecendekiawanan para leluhur masyarakat Sulawesi Selatan, memiliki kemampuan cipta, karsa dan pemikiran menyamai dengan perdaban tertua di zamannya. Contoh. Aksara, atau huruf, atau disebut aksara lontara, korelasinya, membuat atau menciptakan aksara, hanya bisa diciptakan oleh mereka berpikiran cerdas dan cendekia. Logisnya, hanya masyarakat yang memiliki peradaban yang tinggi dan kecerdasan luar biasa, yang mampu melahirkan aksara.
Termasuk teknologi tercanggih di zamannya, leluhur dan masyarakat Sulawesi Selatan telah meciptakan dengan sempurna, seperti perahu pinisi. Pembuktian ketangguhan kelautan leluhur masyarakat Sulawesi Selatan, diabadikan melalui pemikiran Ammanagappa. Dia, cendekiawan kelautan pertama yang membuat hukum laut. Selain itu, disejumlah tatanan kehidupan di tanah Sulawesi Selatan, seperti sistim pemerintahan demokrasi, telah dipraktikkan oleh pera pemimpin Sulawesi Selatan melalui raja-raja terdahulu.
Proporsional peradaban Sulawesi Selatan telah maju dan berkembang dihitungan ratusan abad silam, dilegendakan oleh kecerdasan Lagaligo, saat menulis sastra, dan hingga kini para akademisi kesastraan dunia mengakui, karya Lagaligo sebagai tulisan sastra terpanjang di dunia.
Legalitas cerminan peradaban masyarakat dunia, di arena kehidupan modern seperti sekarang, inisiatif akademiknya, sebagian telah diwujudkan oleh leluhur dan nenek moyang masyarakat Sulwesi Selatan, diratusan abad silam. Logika interaksinya, kemajuan kehidupan seperti sekarang ini, disimpulkan jika salah satu peletak dasarnya datang dari leluhur para pelaku organisasi KKSS.
Penulis, Humas BPP KKSS, ditulis di tengah tengah acara Rapat Pleno KKSS, di Hotel Grand Cempaka