Menyambut Pameran Kaligrafi Menggapai Ramadhan diAlun-alun Kota Surabaya
Catatan Dr. H. Didin Sirojuddin AR, MAg.
Bismillahir Rahmanir Rahim
Setiap kali melihat lukisan kaligrafi, seperti pada Pameran Lukisan Kaligrafi *Menggapai Ramadhan,* kita akan langsung melihat “keindahan” lahir-batin tiada tara yang membuktikan level kaligrafi sebagai “seninya seni Islam” _(the art of Islamic art)._ Artinya, sebuah deklarasi bahwa kaligrafi mempunyai makna luhur, dan kedudukannya dalam kesatuan ruang dan waktu bagi kebudayaan Islam tidak diragukan lagi.
Karya-karya yang dipamerkan dengan segala teknik dan mazhab hurufnya, semuanya indah belaka, menarik, dengan atribut keindahan seperti digambarkan oleh Al-Shouli:
تبدى سكون الحسن فى حركاتها
_”Mengekspresikan kalemnya keindahan dalam gerak-geraknya.”_ Dalam ungkapan sebaliknya:
كأنهايتحرك وهى صامتة
_”Seakan bergerak-gerak padahal dia diam.”_
Uniknya, dan ini yang membuat kita kagum tiada akhir terutama ketika membawa mission Ayat-ayat Suci Al-Qur’an, “kaligrafi itu indah fisik dan psikisnya sekaligus”. Syeikh Syamsuddin Al-Akfani mengurut keindahan kaligrafi mencakup huruf-hurut tunggalnya, komposisi, lay out, unsur garis, ruang, bidang, folume, code of writing & forbiden scratches, modifikasi huruf awal, tengah, dan akhir, balanching, dan harmoni. Sedangkan dari sisi batiniahnya, keindahan hakikinya terletak pada “pesan-pesannya yang indah”. Karya-karya dalam pameran ini menampilkan pesan-pesan suci Kitab Suci Al-Qur’an tentang iman, amal saleh, tauhid, kerukunan, persaudaraan dan toleransi, _ukhuwah Islamiyah wa ukhuwah insaniyah,_ perjuangan hidup, dunia-akhirat, kejujuran, moral dan akhlakul karimah, keluarga sakinah, amar makruf nahi munkar, dan ibadah yang _muktabarah._ Tidak mengherankan, kalau al-khattat Yaqut Al-Musta’shimi menyimpulkan “apa itu kaligrafi” dalam ungkapannya yang indah:
الخط هندسة روحانية ظهرت بآلة جسمانية
_”Kaligrafi adalah seni arsitektur spiritual yang terekspresikan melalui alat peraga kebendaan.”_
Bagi seniman kaligrafi seperti Mus’ad Mustafa Khudir Albursaid dari Mesir (dan seharusnya bagi semua khattat dan pelukis kaligrafi), seluruh pesan dan mision ini dijadikan cita-cita al-awwalu walakhirunya, seperti dalam statementnya:
يدالخطاط تسبقه إلى الجنة بماكتبت من آيات
_”Tangan kaligrafer menariknya ke surga karena menulis ayat-ayat Al-Qur’an.”_
Moment pameran dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan dengan mengambil tempat di Basement Alun-alun Kota Pahlawan Surabaya, akan semakin meneguhkan tergapainya cita-cita perjuangan kita semua yang terlibat dalam pameran akbar ini. إن شاءالله