Kolom Fiam Mustamin
TOKOH ini saya kenal dan bersahabat sejak tahun 1975.
Kanjeng Norman ketika itu adalah pemimpin/pembina Teater Anak Anak yang sering pentas.
Saya mahasiswa Akademi Sinematografi Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (LPKJ) di Taman Ismail Marzuki.
Saya dimotivasi kuliah oleh sahabat senior Nurhadie Irawan yang lebih awal di Jakarta.
Saya bersahabat dekat seangkatan Soeparwan Gayung Parekesit.
Sahabat ini sudah dikenal sebagai tokoh/ aktivis pergerakan mahasiswa dari Yogyakarta.
Dari TIM kemudian bertemu tokoh-tokoh muda pergerakan antara lain Zulvan Lindan, Bambang Sulistomo, Marjoko, Hamzah dan Musfihin Dahlan.
Di masa itu, kami berempat; Norman, Nurhadie dan Parwan intensif bertemu di TIM untuk mengikuti perbincangan kebudayaan dari para senior budayawan, menghadiri pertunjukan teater, musik, tari, film pilihan dan pameran seni rupa.
TIM dan kampus LPKJ menjadi tempat menumpang tidur bila tak ada transportasi umum beroperasi di larut malam.
Kp Norman Penyelamat
SERING dalam keadaaan kepepet/krisis isi kantong yang menjadi sasaran penyelamat ke kosan Kp Norman yang selalu welcome menerima kami.
Sahabat Kp Norman ini memiliki jaringan pergaulan luas, tidak pernah kelihatan susah dan di tempat kosnya ada televisi dan kulkas.
Sekian lama tepisah, berjumpa lagi disaat Jokowi akan berkompetisi jadi Gubernur DKI Jakarta.
Satu barisan yang mendukung pemenangan Jokowi dan Ahok.
Di kurun waktu tahun 1980-an Kp Norman yang sering berinisiatif mendatangi saya di Ktr GPBSI Bungur Kemayoran dan Asrama Anoa Tebet.
Dari situ saya mulai tau bahwa Kp Norman telah menyelesaikan pendidikannya di fakultas ekonomi dan mengelola bisnis properti.
Selain cerita perjalanannya ke pertemuan sastrarawan Asean.
Pilpres 2014
SATU visi dan tekad untuk pemenangan Capres Jokowi dan Cawapres Jusuf Kalla.
Dalam kesulitan atribut kampanye, Kp Norman datang membawakan berkarung-karung atribut baju kaus dan spanduk untuk didistribusikan ke jaringan relawan Institut Lembang Sembilan.
Hal itu dilakukan berkali-kali hingga pemenangan terpilihnya pasangan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Muh Jusuf Kalla.
Lalu di Pilpres 2019 Kp Norman yang diketahui sebagai team elit relawan pemenangan Jokowi jadi Gubernur DKI Jakarta dan Presiden periode pertama, aktif menggalang relawan lain antara lain dengan Jokowi Kerja/Joker dan Institut Lembang Sembilan.
Setia Sampai Akhir
TAK diragukan kesetian Kp Norman yang selalu hadir mengawal pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin sampai akhir masa jabatan.
Pengawalan tidak berarti harus berada dalam istana atau dalam pemerintahan, Kp Norman tetap melakukan aksi pembelaan terhadap kaum lemah tak berdaya atas kesewenang wenangan yang merampas hak milik rakyat seperti lahan rakyat dan lain-lain.
Menemui sahabat ini tak ada perilakunya yang berubah, iya tetap sederhana dan membuka diri dengan kepeduliannya untuk berbagi dan saling membantu.
Ketulusannya dalam persahabatan seperti 45 tahun silam dalam kondisi keterbatasan waktu itu.
Saat ini Kp diamanatkan menjadi Komisaris/Wakil Pemerintah di perusahaan negara Pt Melbel Berdikari Grup.
Perusahaan itu mendapat apresiasi sebagai BUMN dengan managemen terbaik, untung dan tidak punya utang serta mandiri tanpa subsidi.
Harapannya untuk mengembangkan perusahaan negara itu bermitra untuk menghidupkan UKM.
Beranda Inspiradi Ciliwung 6 Desember 2021