PINISI.co.id- Meski pandemi Covid khususnya virus varian baru jenis Omicron terus melonjak, namun tidak membatasi berbagai program yang akan dilaksanakan Universitas Muslim Indonesia (UMI)) dengan Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (BPP-KKSS) pada 2022 sebagai implementasi kerja sama yang telah ditandatangi 2021, seperti yang dilansir EDUKASITERKINI.COM (23/1).
Hal ini terlihat, dilaksanakan pertemuan kedua lembaga di rumah makan Pelangi di Jakarta (22/1). Secara santai dan penuh kekeluargaan, diskusi yang dipandu Wakil Rektor V Bidang Kerjasama dan promosi UMI, Prof.Dr. Ir. Muhammad Hattah, MS, mengatakan beberapa desain program yang akan dilaksanakan tahun 2022 Itu sebagai upaya menguatkan peran kedua kembaga untuk menjaga dan mengangkat peran dan kontribusi Komunitas Bugis-Makassar di kancah nasional dan internasional.
Sejarah mencatat, tokoh komunitas Bugis-Makassar telah mengambil bagian penting dan menorehkan catatan sebagai pejuang dan figur penting dalam berbagai aspek kehidupan pada tingkat lokal, nasional dan international.
Hanya jika melihat fenomena saat ini, dominasi tokoh dari kalangan komunitas Bugis- Makassar cenderung mengalami penurunan. Era tahun 1980-an sampai akhir 1990-an tokoh Komunitas Bugis-Makassar menduduki posisi penting pada sejumlah kementerian yang kemudiaan memunculkan idiom yang dikenal dengan sebutan Semua Dari Makassar disingkat SDM.
H.M. Jusuf Kalla berhasil menjadi Wapres RI pada periode 2004 – 2009 dan 2014 -2019. Pada masa mendatang Komunitas Bugis- Makassar masih memerlukan tokoh dengan kapasitas setara Jusuf Kalla.
Sosoknya tidak hanya berhasil menjadi Wapres dua periode, pernah menjabat menteri serta sukses memainkan peran penting dalam penyelesain berbagai permasalahan di Indonesia dan konteks global.
“Kapasitas dan kompetensi warga Bugis-Makassar tidak diragukan tetapi perlu terus dikembangkan sejalan dengan spirit zaman yang cenderung berubah semakin cepat, tidak menentu, semakin kompleks, dan ambigu,” kata Hattah mengawali diskusi.
Lanjut dikatakan, isu yang hangat diperbicangkan saat ini tentang pemindahan ibu kota negara
(IKN) dari Jakarta ke Pulau Kalimantan tepatnya di wilayah Kalimantan Timur.
Menurut Hattah, rencana pemindahan IKN tersebut sangat strategis bagi Komunitas Bugis-Makassar berdasarkan tinjauan demografi, geografis, dan ekonomi sehingga diperlukan kontribusi peran dan kontribusi nyata untuk mendukung keberhasilan pemindahan IKN. Rencana, 9 Februari 2022, UMI dan BPP KKSS akan gelar seminar Nasional menghadirkan panelis Prof.Ir.Muhammaad Hattah Fattah (JK Research Centre UMI), Prof.Dr.Awaluddin Tjalla (BPP KKSS), Dr.Ir.Yuliani Paris (anggota DPR RI) dan Prof.Dr.TS. Kadir Arifin (Dosen UKM Malaysia dan Diaspora Bugis-Makassar) yang dimoderatori oleh Dr.Ismail Wekke (JK Research Centre UMI).
Hattah juga menambahkan, berdasarkan Teori Praktek Sosial, ada tiga hal menentukan dominiasi ketokohan seseorang, yaitu habitus, modal dan arena. Pendekatan tersebut akan dikembangkan dalam melakukan transformasi Komunitas Bugis-Makassar sehingga dapat merawat dan melestarikan eksistensinya pada konteks daerah, nasional dan global.
Hal tersebut adalah ikhtiar jangka panjang yang akan dikelola dan dikembangkan dalam kerjasama Universitas Muslim Indonesia dan BP KKSS sejalan spirit zaman.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum BPP KKSS Prof, Awaluddin Tjalla sangat mengapresiasi komitmen kedua lembaga. Biasanya penandatanganan MoU jarang yang berkelanjutan hingga tataran aksi. “Tapi alhamdulillah UMI dengan BPP KKSS konsisten dan mendesain program kreatif dan inovatif sesuai dengan isu aktual yang berkembang, termasuk isu Ibu Kota Negara Baru Nusantara,” ujar Tjalla.
Isu ini menarik untuk dikaji, dan mengadopsi pandangan para tokoh Komunitas Bugis-Makassar yang selama ini ikut andil dalam percaturan bangsa dan kancah global.
Abdul Karim, Sekjen BPP KKSS menambahkan, “Insya Allah kami akan segera menindaklanjuti pembicaraan hari ini dan melakukan rapat secara internal untuk lebih mematangkan persiapan dan teknis pelaksanaannya.”
Selain Rektor UMI, Prof.Dr. H Basri Modding,SE.,MSi., hadir dalam pertemuan itu. Ketua Pembia YW UMI, Prof.Dr. H Mansyur Ramly, Wakil Rektor 1 Bidang akademik, Dr. Ir. H. Hanafi Ashad, MT., IPM., dan WR VBidang Kerjasama dan promosi, Prof.Dr. Ir HM. Hatta Fattah, MS., Dekan Fikom UMI, Purnawansyah, S.Kom,M.Kom.dan Kepala Humas UMI, Dr. Hj. Nurjannah Abna,M.Pd. (hms)