Episode Menempuh Perjalanan Panjang Sampai Ke Sebuah Titik

0
734
- Advertisement -

Kolom Fiam Mustamin

TULISAN ini adalah ekspresi persentuhan emosional dan kultural saya dengan sejumlah Senior dan Sahabat selama 40 tahun hijrah dan bermukim di ibukota Jakarta.

Sejak pertengahan tahun 1970 di Jakarta, saya melakukan orientasi studi Lokakarya Seni Peran dari utusan Parfi Makassar di Pusat Kesenian Taman Ismail Marzuki (TIM)

Mengikuti pendidikan ilmu Sinematografi Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (LPKJ) serta menghadiri aktivitas kebudayaan dan kesenian yang di adakan di TIM.

Saat yang bersamaan mengikuti pendidikan ilmu Komunikasi di Universitas Ibnu Chaldun Jakarta atas kebaikan rektor Prof Amura.

- Advertisement -

Selama orientasi di TIM ini saya berterimakasih kepada Senior yang saya sapa Daeng Aji Zainal Bintang dan senior Nurhadie Irawan.

Beliau berdua telah membimbing saya terutama memperkenalkan saya dengan Seniman Budayawan dan Wartawan senior saat itu.

Saya juga bersahabat akrab dengan Ilham Bintang, wartawan Angkatan Bersenjata.

Dari pengalaman itu saya mendapatkan kesempatan diikutkan jadi kru di produksi film Cinta Pertama, sutradara Teguh Karya.

Berlanjut jadi kru di film Syahdu/Bumi Harapan, sutradara Johan Tjasmadi.

Pertemanan baik saya dengan aktor Sultan Saladin mengantarkan saya menjadi Kepala Humas PB Parfi dua priode Ketua Umum Ratno Timoer dari tahun 1986.

Di Parfi ini bersahabat dengan sutradara muda Adi Surya Abdi dan Aktor Roy Marten, El Manik serta beberapa aktor senior lainnya.

Satu Atap Tiga Penerbitan

LANGKA dan unik, saya mendapat kepercayaan selaku Kepala Humas untuk menangani penerbitan stensilan Bulletin Parfi.

Pada saat yang bersamaan juga mendapat kepercayaan menangani penerbitan Bulletin Karyawan Film dan Televisi (KFT)

Lalu dengan majalah Media Flm Indonesia dari organisasi Persatuan Perusahan Film Indonesia (PPFI).

Dengan PPFI itu, saya berkesempatan meliput produksi film yang berlokasi di luar Jakarta dan meliput Festival Film Asia Pasific (FFA) di Kuala Lumpur Malaysia, Bangkok Thailand, Taipei Taiwan, Tokyo Jepang, Jogja dan Bali.

Dua Belas Tahun Sekretaris Eksekutif KKSS

IBARATKAN KKSS itu sebuah kampus, inilah almamater yang cukup kompleks dan menantang dalam mengelola sebuah paguyuban kekerabatan sosial budaya yang berbasis Tata Nilai Adab/ Pangadereng/ Pangadakkang.

Untuk bagaimana sebuah kepemimpinan yang mampu menghidupkan / menyatukan paguyuban kekerabatan dari ragam watak dan latar belakang suku dan sub etnis yang ada di paguyuban itu.

Bisa dianalogikan bahwa KKSS ini adalah sebuah gambaran mininya Indonesia.

Kepemimpinannya perlu memiliki trah (abbatireng) yang tidak cukup hanya dengan modal capital, idealnya memang bila memiliki perpaduan trah dan kapital itu.

Dua Puluh Tahun di Institut Lembang Sembilan

MENJADI Sekretaris Eksekutif sejak tahun 2004.

Tiga kali terlibat memenangkan Pemilu Pilpres: SBY JK, Jokowi JK dan Jokowi Ma’ruf Amin.

Akumulasi 40 tahun tetap setia berada dalam ranah pengabdian sosial untuk sebuah pilihan dengan kesadaran keihlasan menerima kehidupan apa adanya.

Tidak ada kata tunjangan pensiunan ataupun investasi tabungan di usia lanjut.

Saya mensyukuri ketetapan Hidayah (Pammase) dengan keihlasan menerima apa yang telah saya miliki dengan usiah, kesehatan, ingatan/ nawanawa serta pengetahuan yang bermanfaat dapat bersyiar hingga menulis apa yang saya lakoni sehari hari saat ini, barakallah fiqum.

Inilah nilai kekayaan bathin yang saya syukuri dan miliki, Subhanallah.

Legolego Ciliwung 12 April 2022

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here