PCBM II: SYL Tegaskan Tentang Nasionalisme Orang Bugis Makassar Tertinggi Nasional

0
1093
- Advertisement -

PINISI.co.id- Dewan Kehormatan KKSS Syahrul Yasin Limpo, secara ekspresif membahas transformasi kepemimpinan dari perspektif nilai-nilai Bugis Makassar.

SYL menyinggung terkait riset mengenai nasionalisme, dan ternyata orang Bugis dan Makassar yang paling tinggi secara nasional. Disebutkan sejumlah tokoh nasional sejak Syekh Yusuf, Jenderal Jusuf, hingga Jusuf Kalla sekarang.

“Kita punya modal nilai-nilai siri dan pacce, yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Kita orang Bugis Makassar, Mandar dan Toraja, wajib menjaga bangsa ini,” kata SYL dalam presentasinya pada Pertemuan Cendekiawan Bugis Makassar di Perpustakaan Nasional, Senin (7/11) pagi.

Menurut SYL, yang namanya orang Bugis Makassar ketika mampu mengaplikasikan nilai-nilai Bugis Makassar dalam perilaku, namun apabila dicampakkan nilai-nilai itu, tidak menghargai orangtua misalnya, menjadi zalim, maka kitapun bukan orang Bugis Makassar lagi.

Dalam bahasa Makassar, SYL mengambil contoh betapa hebatnya budaya filosofi sekali layar terkembang pantang surut ke pantai, sebagai sebuah prinsip hidup, pantang menyerah dan penuh tanggung jawab. “Jadi secara tematik, kita dilahirkan dengan filosofi yang besar, yaitu nilai kepemimpinan dengan landasan budaya, hati, dan adab. Syarat jadi pemimpin di Makassar, pertama-tama kita harus selesai dengan agama dan adat dulu, sehingga kelak kita jadi pemberani, jujur, amanah, sehingga jabatan itu tidak buat diri sendiri, tak zalim.”

- Advertisement -

“Manakala jabatan disalahgunakan dan penuh skandal, maka tunggu waktu saja anda dipermalukan dengan rakyat dan alam,” jelas SYL.

Jabatan, kata SYL, sama dengan daki, sebentar saja dia hilang. Jadi filosofi Bugis Makakssar dalam kepemimpinan, menurut apa yang dikehendaki rakyat.

Sementara itu, Ketua Umum BPP KKSS Muchlis Patahna yang mengantar acara, mengajak para kaum cendekiawan Sulawesi Selatan untuk merumuskan nilai-nilai budayauntuk dijadikan norma sosial dalam hidup berbangsa.

“Keberhasilan suatu bangsa dan kaum sangat ditentukan oleh 40 persen gagasan dan ide dan inovasi dari dunia cedekiawan. Oleh karena itu, PSBM II, ini kita mengumpulkan para cendekiawan untuk merumuskan kembali atau membukukan norma-norma dan nilai-nilai Sulawesi Selatan khususnya pada gagasan Syekh Yusuf yang pikirannya melampui zaman dan bangsanya,” jelas Muchlis.

Menurut Muchlis, pada PCBM pertama, kita telah melegasikan buku Peradaban Sulsel dan kali ini KKSS fokus membukukan mengenai kepemimpinan lokal nasional dan dunia yang terinspirasi dari kedua tokoh kita Syekh Yusuf dan Raja Ali Haji.

Ketua Panitia HUT Ke 46 KKSS Sri Asri Wulandari melaporkan PCBM adalah rangkaian kelima dari 10 gelaran ke-46 KKSS. Antara lain warga 3000 KKSS ikut senam KKSS di Monas dan senam ini akan dipopulerkan ke seluruh Indonesia. Ditutup dengan Open Turnament Golf KKSS.

“Tak kalah penting, kami akan mempertontonkan lagu-lagu daerah seni dan budaya Sulsel secara ineternasional,” kata Sri, yang juga Bendahara Umum KKSS.

Ketua Pelaksana PCBM Awaluddin Tjalla mengatakan, PCBM adalah pertemuan tahunan yang bertujuan merekatkan kolaborasi para cendekiawan dalam tanggung jawabnya sebagai seorang cendekia.

Mengambil tema Transformasi Kepemimpinan Nasional dalam Perspektif Budaya Bugis-Makassar, Tjalla mengatakan, banyak warga Sulsel yang menjadi tokoh dan panutan yang sekaligus menjadi pemimpin bagi masyarakat setempat yang sebagian diantaranya bahkan memiliki reputasi dan pengaruh kuat di level nasional hingga dunia internasional.

Hadir Sekjen KKSS Abdul Karim, Waketum KKSS Muslimin Mawi, Jumrana Salikki, Ketua KKSS Jatim, Ketua Dewan Pakar Jafar Hafsah, Ketua Pilar Selayar, Gowa, Barru, Jeneponto, Sinjai, Ketua BPW KKSS Jatim, Ketua KKSS Sulteng dan sekitar 500 warga yang mengikuti secara hibrida baik luring dan daring. Ketua Dewan Kehormatan KKSS Jusuf Kalla membuka PCBM II ini pada siang hari. (Lip)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here