Jumrana Salikki
Begitu indah jadi ibu….
Tiap tetes air susu mengalir ke tubuh bayi mungil
Begitu wangi menusuk hidung hingga ke ubun-ubun
Hingga seluruh tubuhnya pun hendak terlumat
Menggemaskan
Jari jemari
Telapak kaki begitu wangi tiada tara….
Air susu ibu
Mengalir
Tersedot hingga ke pundak
Energi itu mengalir dan mengalir…
Air susu itu akan terhenti jika tak berjiwa..
Akan deras tak terhenti
Jika kasih dan cinta mengalir…
Lebih deras dan deras…
Melampaui tarikan nafas sang ibu….
Lalu ….
Cinta apa lagi yang Engkau sangsikan?
Air susu
Kasih sayang
Cinta tak berujung…
Tak kan pernah tergantikan dengan apapun..
Sebesar apa terberikan
Jua takkan pernah tergantikan…
Begitu besar kasih sayang dan cinta itu….
Ibu rela
Rela atas segalanya…
Tidur
Makan
Harta
Tubuh
Dan bahkan
Nyawa pun
Untuk buah hatinya…..
Di setiap tarikan nafas
Di setiap ingatan-ingatannya
Hingga usia uzurnya
Tiada henti mengabdikan diri untuk kebahagiaan sang buah hati….
Di setiap wirid
Malam
Pagi dan
Petang
Di setiap sujud-sujudnya
Ingat-ingatan itu tak pernah hilang
Ya Allah…
Jadikanlah anak-anakku
Anak yang soleh soleha
Yang senantiasa taat dan takut kepadaMu Ya Allah
Sehatkanlah ia Ya Allah
Berikanlah ilmu yang luas
Lancarkanlah rezeki dan karirnya….
Jadikanlah anak-anakku yang manfaat buat keluarga, ummat, bangsa dan negara….
Berikanlah kami turunan yang soleh solehah
Karena itulah sebesar manfaat sebagai hambaMu Ya Allah….
Tiada lelah bagi ibu.
Karena itulah bahagianya
Sekalipun harus menahan duka
Dan bahkan amarah
Tertelan
Dan terbuang lewat air mata
Keringat dan kotoran…
Hanya Allah yang tau
Begitu besar cinta tak berbatas
Tak bertepi
Tak bermuara..
Hingga usia menjumput…
Tubuh tak lagi mampu tegak
Kala pemberian ilahi perlahan terkembali pada yang Kuasa
Nikmat hidup tinggal tontonan saja…
Masih saja bait-bait itu tertata rapi….
Doa tak pernah tertinggal untukmu buah hatiku…
Baik-baiklah
Agak kebaikan itu ikut melekat pada rahim ibu
Di mana bersemayam seonggok darah dan daging…
Kebaikan itu
Keberkahan itu
Cahaya itu
Akan menerangi jalan ibu…
Sapa
Doa
Ketulusan
Amal budi baik
Gapai Ridho Ilahi …
Tertitip macca (cerdas) ilmu
Tertitip lempu’ (kejujuran)
Tertitip warani/barani (berani)
Tertitip magetteng (komitmen)
Menjadi hamba Allah
Menjadi senderan
Pijakan
Tumpuan
Menabur kebaikan
Bukan sebaliknya….
Kareba deceng (kabar kebaikan)
Mappideceng (memberi kebaikan/ manfaat)
Walau sebesar zarrah….
Mata hati
Bathin
Takkan hilang sepanjang nafas masih terhitung
Begitu tajam ikatan itu
Takkan pernah terpatahkan dengan apapun…
Kasih sayang
Cinta itu
Tak berakhir
Sampai batas waktu tiba….
Biarkanlah air mata ibu Mengalir karena bahagia
Bukan mengalir karena hina di dunia
Hina di dunia Takkan tertutup oleh apapun yang membungkus tubuh dan ucapan…
Doa hanya supaya anak-anakku hanya taat dan takut pada Ilahi
Gapailah RidhoNya
Gapailah akhirat
Berpulanglah padaNya sebelum engkau pergi…
Tiada yang sempurna
Bagaimana kebaikan itu terlakoni
Lintasan-lintasan itu begitu terjal dan berliku…
Meliuklah dalam ingatan-ingatan pada Ilahi
Niscaya akan mengangkatmu pada gelapnya malam
Dahsyatnya badai
Dalam turbin liquifaksi pun
Akan terangkat ke atas
Atau mati dalam senyum…
Ingat-ingatlah apa yang terberikan…
Pada tuntunan agama
Sembari berpijak pada kearifan budaya….
Gapai Ridho Ilahi
Gapai akhirat
Dunia akan terjumput…
Jika waktunya tiba…
Hanya doa harapan
Itupun jika engkau masih terlintas wajah mama/Ibu dan papa…
Setiap hari Bersama Mama Saribunga Daeng Bau dan ibu hebat di seantero negeri Indonesia. Menjadi tiang negara, Mengokohkan Bangsa Indonesia.