Kolom Fiam Mustamin
BARANGKALI satu-satunya negara yang lagu kebangsaannya diperdengarkan di area pasar, bukan saja di upacara bendera atau upacara resmi.
Lagu kebangsaan ini pertama kali diperdengarkan dengan gesekan biola WR Supratman di Kongres Pemuda tahun 1928 di Jakarta.
Lantunan syair lagu itu, membawa sentuhan emosional hingga meneteskan air mata.
Dengan sentuhan lagu itu memberi ransangan ingatan yang jauh di masa lampau atas perjuangan rakyat untuk tercapainya kemerdekaan/ pembebasan dari penjajahan asing.
Dari makna teks lagu Indonesia Raya, Indonesia Tanah Airku, Tanah Tumpah Darahku, Negeri Kebangsaanku, hingga Indonesia Merdeka.
Syair lagu memproyeksikan adanya proses perjuangan rakyat yang dimulai dengan Pergerakan Kebangsaan Boedi Oetomo 1908, Pergerakan Pemuda 1928, Perjuangan Bersenjata hingga Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Yogyakarta Kota Budaya, Perjuangan dan Pendidikan
KOTA perjuangan dapat dilihat dari totalitas Sunuhun Sri Sultan Hamengkubowono IX larut dalam perjuangan untuk kemerdekaan Republik Indonesia.
Kesultanan Yogyakarta Hadiningrat dengan seluruh perangkat keraton menjadi pusat pemerintahan sementara saat agresi Belanda yang akan kembali berkuasa di tanah air.
Begitupun dengan perjuangan pertempuran rakyat yang berbasis di Yogyakarta menghalau penjajah asing yang dikenal dengan Serangan 1 Maret tahun 1946.
Penghormatan Lagu Kebangsaan
ORANG pasar pun yang tidak teorganisir berseragam dan berbaris bisa menunjukkan sikap hormat patriotismenya pada simbol negara/ kebangsaan pada lagu Indonesia Raya.
Mereka yang berjualan di pasar menghentikan kegiatan dagangannya dan berdiri sigap di depan los dan warungnya saat lagu Indonesia Raya dikumandangkan.
Ada yang ikut menyanyi dan adapula yang tegap menunduk mendengarkan penuh hikmat.
Demikianpun para pengunjung yang ada ikut dalam prosesi lagu Indonesia raya tanpa dikomando.
Warga komunitas pasar seperti ini memiliki rasa kesadaran penghayatan mencintai negeri dan bangsanya dalam satu cita rasa negara kesatuan Republik Indonesia yang terus dijaga dan dibelanya.
Masyarakat Yogyakarta yang taat dengan adab begitu menghormati dan mencintai pemerintahnya/rajanya yang hadir mengayominya.
Legolego Ciliwung 22 Februari 2023.