Di Tengah Pandemi, Para Jenderal Bugis Makassar ‘Pulang Kampung’

0
7100
Brigjen TNI Andi Muhammad, salah satu putra Sulawesi Selatan yang menjadi Kepala Staf Kodam Hasanuddin.
- Advertisement -

PINISI.co.id. Di tengah pandemi global yang belum ketahuan ujungnya, terbersit kabar tentang para jenderal asal Sulawesi Selatan yang sudah dan akan ‘pulang kampung’. Saat ini ada tiga jenderal menyusul dua jenderal lainnya yang telah lebih dulu mudik ke kampung halaman.

Ketiga jenderal bintang satu itu mendapat promosi jabatan baru di lingkungan TNI.      Dengan pangkat baru, tiga jenderal asal Sulawesi Selatan tesebut pulang kampung ke Komando Daerah Militer (Kodam) Hasanuddin. Mereka adalah Brigjen Djashar Djamil, Firman Dahlan, dan Andi Kaharuddin. Ketiganya sama-sama berasal dari Korps Zeni.

Djashar dan Firman abituren (lulusan) Akademi Militer (Akmil) 1988-B (program pendidikan taruna tiga tahun). Sedangkan Kaharuddin abituren Akmil 1988-A (program pendidikan taruna empat tahun). Firman dan Kaharuddin segera menjadi brigadier jenderal (brigjen), karena jabatannya untuk brigjen.

Brigjen Djashar Djamil menjadi komandan komando resor militer (Danrem) Toddopoli, Watampone, Sulawesi Selatan. Sementara Brigjen Firman Dahlan menjadi Danrem Taraoda Tarogau di Mamuju, Sulawesi Barat. Provinsi Sulawesi Barat merupakan pemekaran dari Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun, Brigjen Andi Kaharuddin menjadi kepala kelompok staf ahli (kapok sahli) Panglima Kodam Hasanuddin. 

Sebelumnya Brigjen Andi Muhammad lebih awal ‘mudik kampung’ untuk menjadi kepala staf Kodam (kasdam) yang juga asal Sulawesi Selatan dari Akmil 1988-A. Namun Andi Muhammad dari Korps Infanteri. Sedangkan Pangdam Hasanuddin Mayjen Andi Sumangerukka, abituren Akmil 1987 dari Korps Arhanud (artileri pertahanan udara) juga putra daerah Sulawesi Selatan. Sehingga lima jenderal asal Sulawesi Selatan kini kompak pulang kampung menjaga kedaulatan wilayahnya.

- Advertisement -

Ada hal menarik dari dua keputusan tentang mutasi perwira tinggi tersebut.  Kini banyak jenderal yang pulang ke kampung dengan mendapatkan job di tanah kelahirannya. Bukan hanya di Kodam Hassanuddin saja, tetapi juga di Kodam lainnya.

Mutasi para jenderal itu berdasarkan keputusan PanglimaTNINomor Kep/385/IV/2020, tanggal 19 April 2020 lalu. Mutasi ini melibatkan 329 perwira tinggi (pati) TNI.  Sebelumnya ada mutasi berdasarkan keputusan Panglima TNI Nomor Kep/355/III/2020, tanggal 31 Maret 2020. Mutasi melibatkan 27 pati TNI.  Bahkan sebelumnya pada 30 maret 2020, beredar susunan mutasi yang melibatkan 402 personel, namun belum ditandatangani Panglima TNI. Susunan itu akhirnya dikukuhkan melalui dua keputusan tersebut. Kemungkinan akan ada keputusan baru untuk melengkapi susunan sebelumnya. [Lip/Republika.co.id]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here