Memandang Indonesia dari Penas Tani Sumatera Barat

0
364
- Advertisement -

Kolom Muhammad Sadar

Sepekan telah berlalu kegiatan Penas (Pekan Nasional) Tani yang digelar 10 sampai 15 Juni 2023 di Bumi Minangkabau Sumatera Barat. Penas Tani XVI ini dibuka oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo, yang dihadiri oleh para petani pilihan dari seluruh Indonesia sebagai peserta utama.

Perhelatan akbar petani Indonesia ini juga dihadiri ASN selaku peserta pendamping, peserta peninjau, utusan petani dari negara ASEAN, para alumni petani magang Jepang, Petani P4S, termasuk para produsen dan penyedia sarana produksi pertanian, serta utusan UMKM dan para stake holder lainnya. Jumlah peserta secara keseluruhan menurut laporan panitia pelaksana berjumlah 35.000 orang.

Jika mengamati event nasional Penas Tani yang sudah berlangsung sejak tahun 1971 ini, sangat memiliki peran dan kontribusi terhadap penguatan dan soliditas persatuan bangsa. Kebhinnekaan Indonesia begitu indah terganbar jelas dalam Penas Tani. Keragaman etnik suku, budaya, agama, sumber daya petani, dan ilmu pengetahuan bertani bersatu padu dalam merawat kebhinekaan sebagai bangsa besar.

Banyak perhelatan nasional lain seperti PON (Pekan Olah Raga Nasional) yang juga melibatkan ribuan peserta, tetapi mereka tinggal di hotel, atau perkampungan khusus atlet. Beda dengan Penas Tani, para peserta homstay di rumah-rumah penduduk. Ribuan peserta semuanya menyatu dan melebur dalam suasana kekeluargaan dengan masyarakat setempat, tanpa membedakan asal daerah, suku dan agama. Inilah Indonesia sesungguhnya.

- Advertisement -

Dari sisi sosio-kultural, masyarakat lokal khususnya Kota Padang sebagai tempat acara, mereka lebih dekat dengan saudara-saudaranya sebangsa setanah air. Berinteraksi dengan para peserta yang homstay di rumah-rumah penduduk orang Minangkabau. Terjadi secara alami keakraban dan penghargaan nilai-nilai humanis sebagi sesama anak bangsa.

Sedangkan dari sisi ekonomi penduduk lokal, semua elemen bergerak naik. Dipastikan jumlah omset transaksi nilai ekonomi naik dari belanja kebutuhan konsumsi makanan dan minuman para peserta setiap hari, transportasi umum, usaha laundry, voucher data, belanja souvenir, kuliner khas Padang, rumah makan, hotel dan restoran, termasuk belanja pada daerah destinasi wisata Sumbar.

Melihat dan mengalami semua itu, jelas sektor pertanian dalam setiap event Penas Tani memiliki daya ungkit yang tangguh dalam menyanggah perekonomian nasional hingga daerah. Kami peserta kontingen Provinsi Sulawesi Selatan khususnya dari utusan Kabupaten Barru sangat senang dan berbangga atas beberapa penghargaan yang diterima.

Bupati Barru Ir. H. Suardi Saleh, M.Si memperolah penghargaan Satya Lancana Pembangunan Wira Karya dari Presiden Republik Indonesia yang diserahkan oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia pada open ceremony di panggung utama Penas Tani. Penghargaan kedua diterima oleh Artati Latief, S.P., M.P sebagai sala satu PPL berprestasi yang diserahkan oleh Kepala BPPSDMP.

Sebagai salah seorang peserta mendampingi petani dari Kabupaten Barru, saya merenung memaknai Penas Tani sebagai gambaran Indonesia sesungguhnya. Bersyukur dan bangga sebagai putra bangsa. Begitulah saya memandang Indonesia dari perhelatan akbar Penas Tani XVI di Bumi Minangkabau Sumatera Barat. Selamat kepada seluruh petani Kabupaten Barru.

Penulis, engujicoba Perbenihan TPHBun Bidang TP Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Indonesia Barru

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here