Kolom Fiam Mustamin
KEPERGIANNYA ke Maha Pencipta pada tahun 2020 silam, membuat saya terdiam dan menangis dalam mengingat semua hal yang ingin diperjuangkan sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Soppeng.
Adik ini masih kanak-kanak, saat saya bersekokah di kota Soppeng dan di Makassar.
Setiap liburan saya sering pulang ke kampung, Tajuncu (Donridonri).
Di kampung itu selalu jumpa dengan ayahanda Pung Laoma ( Andi Djade ) yag bersebelahan rumah dengan Uwa Mina, sepupu ibuku.
Pung Laomma bercerita tentang perjuangan hidup dan apa arti bersekolah dalam bahasa Bugis. Sayapun menyimaknya baik-baik nasihat orang tua yang baik hati ini, yang begitu tulus memperlakukan saya sebagai anak.
Pada kesempatan yang langka seperti itu Andi Kuddu bersaudara juga hadir.
Di kemudian hari, setiap saya ke kampung, Andi Kuddu datang menemui dan bercerita mengenai visi misinya dalam perjuangan politik.
Adik ini menceritakan, apa arti politik dan perjuangan politik bagi rakyat.
Tentu saya bangga dengan adik ini yang cerdas punya pemahaman luas di luar disiplin illmunya di bidang sastra bahasa di Unhas.
Pada akhirnya saya jumpa lagi setelah menjadi anggota DPRD, curhatnya bahwa banyak aggota Dewan yang tidak mengerti apa fungsinya dan hal itu yang menimbulkan konflik internal dengan dirinya.
Dengan itulah saya menasehati untuk selalu berkonsultasi dengan Ketua DPRD mengenai suatu hal yang memerlukan penalaran, apa pertimbangan ketua yang disampaikan secara terbuka.
Dengan itulah pula saya mensupornya untuk punya prinsip/integritas kesetiaan dalam menjalankan amanah konstitusi untuk kehidupan kemaslahatan rakyat, yang dalam politik itu ada tanggung
jawab dan risiko dan bukan semata menjadikannya sebagai lahan pencaharian tanpa usaha perjuangan untuk rakyat.
Jalan Raya Trans Wajo, Soppeng dan Barru
PADA suatu kesempatan menjelang Pileg 2019, Andi Kuddu beserta isteri dan dua putranya mengantar saya ke bandara Hasanuddin.
Di perjalanan ia menceritakan obsesinya untuk memperjuangkan dibangunnya jalan raya yang tembus menguhungkan Wajo, Soppeng dan Barru yang bertujuan memperpendek jarak tempuh serta mobilitas distribusi barang hasil bumi.
Selain itu dengan terbukannya akses jalan untuk memungkinkan dibukanya pula lahan pertanian dan perkebunan dan pasar pasar rakyat. Kemudian antara wilayah pegunugan itu dapat terkoneksi antara Sidrap, Soppeng, Barru, Pangkep dan Maros.
Terbangunnya akses perekonomian di wilayah pegunungan itu akan terbuka pula lahirnya permukiman baru yang terdekat di daerah pertanian.
Sungguh mulia gagasan Andi Kuddu ini, semoga sudah dalam agenda program aspirasi dari Fraksi Partai Demokrat, sebagai apresiasi kepada kader partai yang telah menciptakan inovasi
Gagasan dan inovasi Andi Kuddu, kader andalan Partai Demokrat semoga terabadikan dan menjadi agenda aspirasi yang akan diwujudkan, aamiin.
Kanigoro Madiun, 29 Agustus 2023
