Tanah Air Tragedi Darah

0
304
- Advertisement -

Bambang Oeban

Tanah airku,
Tanah airmu,
Tanah air kita
atas nama Indonesia.

Bermula dikenal Nusantara,
kenapa berkerap berubah wajah
jadi Tanah Air Tragedi Berdarah ?

Aku tak punya pasukan
sebagai kekuatan dihandalkan
demi melakukan perlawanan
untuk membela kebenaran
terkadang pun disalahkan,
sekiranya dianggap tidak
membela kepentingan.

Sedang usiaku tak lagi muda,
tinggal menjalani sisa hidup,
sampai maut menjemput.

- Advertisement -

Aku hanya seniman tua,
Pasukanku ada dalam otak
bersemayam di hati nurani
ribuan kata terpelihara
tak mau sebab satu kata
ada hati menjadi terluka …

Tapi kegelisahan
tak lagi bisa dibendung
sudah penuh sesak
di dalam dada seakan
mau meledak !

Dan kenapa aku bertanya
kenapa Tanah Airku,
Tanah Airmu,
Tanah Air Kita,
Berkerap menjelma
jadi Tanah Air Tragedi
Berdarah, kenapa ?!

Atasnama rakyatkah ?
Atasnama pemerintahkah ?
atau sebenarnya atasnama
siapa yang wajib dibela ?

Tak perlu saling menyalahkan,
yang diharap hanya kesadaran,
rakyat yang dipercaya rakyat
untuk mengelola tata negara,
sekiranya terjadi benturan
hingga darah ditumpahkan
lalu yang punya kepentingan
apakah tetap menutup mata
membiarkan para saudara
se bangsa dan se tanah air
menggeliat di lautan darah ?

Nyawa tidak lagi berharga,
antara rakyat jelata dengan
rakyat dilengkapi senjata …
adalah Perang Saudara,
kenapa tetap selalu ada ?
Kenapa Perang Saudara
kerap terjadi berulangkali,
tak juga berkesudahan ?

Duhai kaum durjana
yang diperbudak dunia,
apakah kalian bahagia
melihat tanah air kita
tinggal ampas derita,
sedang kalian di atas harta
seperti para raja berkuasa
melupakan makna republika ?

Menghianati Makna Pancasila
yang disepakati bersama ?

Wahai saudara
Satu Nusa, Satu Bangsa
Satu Bahasa Indonesia !

Sudah banyak pelajaran
dari masa lalu, menyakitkan
tak akan pernah ada kekayaan
yang berasal dari kecurangan
menjadi jaminan ketenangan
cuma kematian dan warisan,
dan berkelanjutan melahirkan
kekuasaan di atas kekayaan
atas nama kepentingan
tak peduli tanah kelahiran
kian luka mengenaskan,
seakan dibiarkan perlahan
menghadapi kematian
yang tak punya kesempatan
atau memang harga kejujuran
sudah tidak lagi diperlukan ?!

Wahai kaum durjana !
Usiamu tidak lagi muda
tapi anak cucumu tetap ada
tetap tegak dan berkuasa
sehingga
Tanah airku,
Tanah airmu,
Tanah air kita
menjadi Tanah Air
Tragedi Berdarah,
entah sampai kapan
badai mematikan
dipertahankan ?

Dari Tanah Tumpah Darah Jangan Terus Berdarah,
Senin 18 September 2023.
19.03.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here