Presiden Jokowi Puji Mendikbudristek atas Dampak Konkret Implementasi Kebijakan MBKM

0
388
- Advertisement -

Menteri Nadim Makarim Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menghadiri gelaran Vokasifest x Festival Kampus Merdeka di Taman Ismail Marzuki, Senin (11/12). Usai mendengarkan laporan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim, Presiden Jokowi memuji implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dinilai telah menunjukkan dampak nyata bagi pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan berdaya saing.

“Menurut saya penyiapan future talent dan future skill sekarang ini jauh lebih konkret, dan hasilnya seperti tadi disampaikan Mas Menteri, Global Talent Competitiveness Index naik sangat tinggi. Ini adalah sebuah hasil yang nyata,” tutur Presiden Jokowi.

Lebih lanjut ia menuturkan, pendidikan harus sesuai dengan kebutuhan masa kini dan masa depan, mampu memecahkan masalah, dan mampu memanfaatkan peluang yang ada. Transformasi pendidikan, menurutnya, perlu dilakukan dalam konteks perubahan dunia dan disrupsi teknologi yang sangat cepat. “Kita harus berani dalam berinovasi, menemukan cara baru yang lebih efektif dalam mengembangkan talenta-talenta muda kita,” ungkapnya.

Pendidikan tinggi dan pendidikan vokasi, menurut Presiden Jokowi, menjalankan peran yang penting untuk mengajarkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang relevan, serta meningkatkan akses bagi warga negara Indonesia untuk menikmati pendidikan yang lebih baik. Ia pun mengapresiasi program-program unggulan Kemendikbudristek seperti Kampus Merdeka dan SMK Pusat Keunggulan, yang menjadi bagian penting dari peran tersebut. “Mahasiswa yang belajar di luar kampus sudah mencapai 900 ribu orang, ini jumlah yang sangat banyak sekali,” kata Presiden.

Vokasifest x Festival Kampus Merdeka merupakan kegiatan kolaboratif yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai ajang diseminasi dampak transformasi pendidikan tinggi dan pendidikan vokasi.

- Advertisement -

Di samping memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi gelaran Vokasifest x Festival Kampus Merdeka, Presiden Joko Widodo juga berkesempatan untuk berdialog dengan siswa SMK dan mahasiswa peserta Program Kampus Merdeka, serta mengunjungi pameran hasil karya sejumlah mahasiswa dan perguruan tinggi.

*Dampak Pelaksanaan Program*
Dalam acara pembukaan Vokasifest x Festival Kampus Merdeka, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) menyampaikan laporan pelaksanaan transformasi pendidikan tinggi dan pendidikan vokasi, bertajuk “Akselerasi Talenta Menuju Indonesia Emas.” Kebijakan MBKM, terang Nadiem, menjadi salah satu langkah penting untuk memaksimalkan bonus demografi jelang Indonesia Emas 2045.

Nadiem juga menuturkan bahwa transformasi ini berangkat dari diskusinya dengan Presiden Joko Widodo empat tahun lalu, di mana Presiden mengungkapkan kegelisahannya terhadap sistem pendidikan yang terkesan kaku dan kurang terbuka.

“Saya masih ingat waktu saya pertama kali diangkat oleh Pak Presiden menjadi menteri, ada diskusi yang saya tidak akan pernah lupa seumur hidup. Inilah hasil kerja untuk benar-benar membuka sistem pendidikan kita,” tutur Nadiem.

Dalam laporannya, Nadiem memaparkan hasil dari tiga perubahan besar yang mentransformasi pendidikan tinggi dan pendidikan vokasi. Adapun tiga perubahan besar tersebut, yaitu 1) sistem pendidikan yang lebih terbuka terhadap inovasi, 2) pembelajaran yang terintegrasi dengan dunia industri dan daerah, dan 3) pendidikan yang lebih inklusif, aman, dan memberdayakan. Keberhasilan ini, menurutnya, merupakan buah dari kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak yang turut menyukseskan gerakan Merdeka Belajar.

“Kami di Kemendikbudristek diberikan kemerdekaan untuk bereksperimentasi, berinovasi, dan melakukan hal-hal yang belum pernah terjadi sebelumnya. Untuk itu saya berterima kasih sebesar-besarnya kepada Pak Presiden,” kata Nadiem. (Syam)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here