PINISI.co.id- Sejumlah inisiator pendirian Kerukunan Keluarga Takalar Panrannuangku (KKTP) menjalin silaturahim guna mematangkan persiapan pembentukan KKTP, di kediaman Hasanuddin Tisi Daeng Lewa di Jakarta, Sabtu (3/8).
Acara silaturahmi tersebut didahului sholat Magrib berjamaah dilanjutkan dengan makan malam dengan suguhan kuliner khas Makassar. Lalu dilanjutkan shalat Isya.
Sajian juku bolu tunu, coto Mangkasara dengan burasa dan ketupat, nasi goreng merah. Serasa di kampung sendiri, dan santap malam ini bernuansa kekeluargaan karena obrolan kerap disela dengan candaan bahasa Makassar.
Silaturrahim ini dimaksudkan untuk tukar pikiran dalam rangka persiapan pembentukan KKTP. Daeng Lewa berkenan untuk bersama-sama warga diaspora Takalar untuk membesarkan organisasi ini.
Dalam bincang-bincang tersebut, Daeng Lewa banyak memberikan pandangannya tentang Takalar dari perspektif praktisi bisnis. Ia melihat Takalar memiliki keunggulan sumber daya alam yang terdiri 3 dimensi, laut, dataran rendah dan dataran tinggi. Ditambah garis pantai yang panjang serta yang sangat baik untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata.
“Dari aspek geografis Takalar bagian dari pengembangan Maminasata juga mimiliki potensi pengembangan kawasan industri. Keunggulan potensi tersebut menjadil modal utama dalam pengembangan Takalar ke depan, dan berharap KKTP yang anggotanya terdiri dari Diaspora Takalar agar dapat dioptimalkan menjadi mitra pemerintah daerah dalam membangun Takalar,” kata Daeng Lewa.
Silaturrahim ini hadiri sejumlah tokoh Takalar antara lain Dahyar Daraba, Hasbullah Ismail, A. Muktadir Taiyeb, Taufiq Anwar, Syamsul Salewangang, Museni, Nurhaedah Enda, Misbahuddin Nafsah dan Indra Kuwarnas.
Daeng Lewa dikenal sebagai pengusaha dan Direktur PT Intikeramik Alam Lestari yang memproduksi keramik Essenza. Ia berperan di balik penamaan RSUD Pajonga Daeng Ngalle, serta Pelabuhan Pelelangan Ikan Karaeng Galesong di Beba. (Lip).