Pemberdayaan Lahan Negara, Hutan Lindung, Hamparan Lahan Rumput dan Rawa-rawa

0
421
- Advertisement -

Kolom Fiam Mustamin

SUATU saat bila dalam perjalanan dengan pesawat udara lihatlah keluar di balik jendela kaca pesawat.

Di luar itu akan terlihat hamparan hutan di pegunungan, hamparan pertanian perkebunan dan persawahan serta lautan dan pesisir pantainya.

Akan timbul rasa, betapa indahnya negeriku ini, membayangkan apa yang tumbuh dan satwa yang hidup dalam hutan itu.

Memandang laut dan gugusan pulau pulaunya membayangkan jenis ikan dan satwa yang hidup di laut.

- Advertisement -

Itu semua adalah karunia yang diciptakan untuk kehidupan manusia dan bagaimana manusia merawat/mengolah dan mensyukurinya.

Lalu kita di daratan akan menyaksikan hamparan daratan dan pegunungan.

Pandangan dilokalisir di wilayah Sulawesi Selatan sebagai daerah pertanian. Bila perjalanan ke wilayah Utara dan Selatan akan menemukan hamparan pertanian pangan khususnya padi.

Di pegunungan di hutan lindung tumbuh tanaman keras aneka kayu khusunya kayu jati, pinus, kemiri, pangi, aren khususnya di kabupaten Soppeng.

Tanaman jenis itu umurnya puluhan bahkan ratusan tahun yang menjadi produksi masyarakat. Pada saatnya perlu peremajaan penanaman ulang untuk kesinambungan habitatnya jangan sampai punah.

Sementara di lahan yang ditumbuhi rumput alang-alang dan rawa-rawa perlu membuka lahan baru pertanian persawahan negara yang dipersewakan digarap kepada masyarakat setempat.

Kemudian hasilnya untuk modal kesejahteraan masyakarat misalnya untuk pendidikan anak-anak dan sarana yang lain yang diperlukan masyarakat setempat.

Bagaimana Menciptakannya

SAAT ini untuk mewujudkan seperti yang disebutkan untuk pembudidayaan peremajaan tanaman yang sudah tua sudah ada instansi Kehutanan dan Pertanian yang dapat memfasilitasinya.

Untuk pembukaan lahan sawah pertanian, jalan, jembatan, bendungan/ waduk dan pengairan ada Kementerian PUPR yang sudah siap mendanainya.

Lalu untuk distribusi dan pemasaran hasil produksi diperlukan pembukaan jalan dan jembatan antar desa dan pasar di setiap desa.

Semoga gagasan ini menjadi program dari setiap Kepala Desa.

Legolego Ciliwung 14 September 2024

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here