Jangan Menyakiti Jika Tidak Ingin Disakiti

0
70
- Advertisement -

 

Hikmah Abdul Hamid Husain

Islam melarang keras menyakiti, merugikan, mengecewakan, menzolimi dan menghujat orang, baik yang masih hidup, apa lagi yang sudah meninggal. Karena, lambat atau cepat pasti akan merasakan derita akibatnya.

Tentu sudah pernah mendengar nama
“Durrah Binti Abu Lahab”, nama wanita cantik yang dirindukan Surga meskipun ayahnya Abu Lahab dan Ibunya bernama Ummu Jamiil, kedua orangtuanya ini adalah musuh dan pembangkang Rasuulullaah Yang dimurkai Allaah. Sampai diabadikan dalam Al Quran, di Surah Al Lahab, Surah ke 111, halaman 604.

Durrah RA adalah sepupu Rasuulullaah SAW. Ia hidup di tengah-tengah keluarga yang semuanya mengingkari Syariat Islam. Ayah Durrah, bernama Abu Lahab dimurkai Allaah, tersebutlah dalam Al Quran “Tabbat Yadaa Abii Lahabin” yang artinya “sungguh celakalah kedua tangan Abu Lahab”.

- Advertisement -

Sementara ibu Durrah, bernama Ummu Jamiil juga dimurkai Allaah SWT, tersebutlah dalam Al Quran “Hammaa latal Hathab” yang artinya “wanita pembawa kayu bakar”.

Saudara kandung Durrah AS bernama “Utbah dan Utaibah”, keduanya pernah menikahi anak Rasuulullaah SAW, tetapi mereka menceraikannya karena mereka berdua tidak suka dengan Islam,

Suami Durrah AS bernama “Al-Haris Bin Naufal Bin Abdul Muttalib” terbunuh bersama kaum musyrik lainnya di perang Badar. Setelah Durrah AS masuk Islam dan Hijrah berasama Rasuulullaah SAW ke Madinah, Durrah AS dilamar oleh Dihyah Al-Kalbie, sahabat Nabi yang sangat tampan, sampai-sampai Jibril AS jika menemui Rasuulullaah SAW sering menjelma menyerupai rupa Dihyah RA.

Suatu hari beberapa wanita dari Bani Zuraiq berkata kepada Durrah AS:
“Kamu kan anaknya Abu Lahab yang Allaah laknat dengan Firman-Nya “Tabbat Yadaa Abii Lahabin”?.

Mendengar perkataan itu, Durrah AS menemui Rasuulullaah SAW mengadukan perkataan para wanita itu.

Rasuulullaah SAW bersabda kepada Durrah AS. “Duduklah dahulu”.
Setelah Rasuulullaah SAW sholat Dzuhur, Rasuulullaah SAW naik Mimbar dan menyampaikan : “Ada apa dengan orang-orang yang menyakitiku di Nasabku dan keluargaku? Ketahuilah, bahwa siapa yang menghina Nasabku, dan menyakiti keluargaku, sungguh dia telah menyakitiku..Dan siapa yang menyakitiku, sungguh, dia telah menyakiti Allaah”.

Kemudian Rasuulullaah SAW Bersabda :
لا يؤذى حي بميت
“Jangan Menyakiti orang yang masih hidup dengan orang yang sudah mati”.

Catatan
1. Allaah SWT berfirman:

{ وَٱلَّذِينَ ٱهۡتَدَوۡاْ زَادَهُمۡ هُدٗى وَءَاتَىٰهُمۡ تَقۡوَىٰهُمۡ }

“Dan orang-orang yang mendapat petunjuk, Allaah akan menambah petunjuk kepada mereka dan menganugerahi ketakwaan mereka”.
(QS Muhammad, surah ke 47, ayat 17, halaman 508),

2. Apa arti kata Durrah:
Durrah, artinya Batu Mutiara Yang Besar.

3. Perbaiki hati, jangan engkau kotori:
Sufyan Bin Uyainah menuturkan:
كان العلماء فيما مضى يكتب بعضهم إلى بعض بهؤلاء الكلمات: من أصلح سريرته، أصلح الله علانيته، ومن أصلح ما بينه وبين الله، أصلح الله ما بينه وبين الناس، ومن عمل لآخرته، كفاه الله أمر دنياه.
رواه ابن أبي الدنيا في كتاب الإخلاص.
Arti:
“Dahulu, para ulama saling mengingatkan dengan kata-kata sebagai berikut: “Siapa yang memperbaiki batinnya, Allaah memperbaiki lahiriahnya. Siapa yang memperbaiki hubungannya dengan Allaah, Allaah akan perbaiki hubungannya dengan manusia.
Siapa yang beramal untuk Akhiratnya, Allaah akan cukupkan kebutuhan duniawinya”. (Kitabul Imaan oleh Al Imam Ibnu Taimiyah hlm. 6)

Penutup:
Mari kita berdoa dengan Doa yang diajarkan oleh Rasuulullaah SAW ini:
“Yaa Allaah bimbinglah kami untuk selalu eling mengingat Mu yaa Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya kepada Mu”
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
(Allaahumma a’innaa ‘alaa dzikriKa, wa syukriKa, wa husni ‘ibaadatiKa).

Penulis, alumnus Ummul Qura University, Makkah & King Abdulaziz University, Jeddah

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here