Sri Lanka Dan Perjuangan Menjaga Keutuhan Bangsa

0
71
- Advertisement -

Kolom Mubha Kahar Muang

Sri Lanka adalah negara kepulauan yang berbatasan laut dengan India di sebelah barat laut dan Maladewa (Maldives) di barat daya.

Asal Usul Leluhur Etnis di Sri Lanka

Kedatangan bangsa Vedhha ke Sri Lanka pada 543 SM diawali oleh Pangeran Vijaya dari India datang beserta 700 orang pengikut dan menjadi raja pertama di Sri Lanka.

Kaum imigran sekitar abad inilah yang menjadi leluhur etnis Shinhala yang merupakan 74% dari jumlah penduduk Sri Lanka saat ini.

Umumnya mereka menganut Buddha Theravada atau disebut juga Buddha Shinhala. Mereka menetap di sekitar pesisir pantai sebelah barat Sri Lanka,

- Advertisement -

Suku kedua yang menetap di pulau ini adalah suku Tamil yang mayoritas beragama Hindu. Diperkirakan mulai menetap sejak awal Masehi.

Abad ke-14 Suku Tamil mendirikan kerajaan yang wilayahnya meliputi bagian utara sampai pesisir timur pulau Sri Lanka.

Keturunan Tamil penetap pertama ini disebut Tamil Sri Lanka, sekitar 13% dari jumlah penduduk saat ini.

Pendatang berikutnya disebut Tamil India, sekitar 6% dari total penduduk. Sebagian besar pendatang baru ini adalah imigran yang dibawa oleh Inggris sebagai tenaga kerja perkebunan.

Kelompok ketiga yang datang ke wilayah ini adalah suku Moor, 6% dari penduduk Sri Lanka.

Pada mulanya mereka datang untuk berdagang lalu menetap.

Burgher adalah etnis terkecil, 1% dari total penduduk.
Mereka Sri Lanka berkulit putih dan berbahasa Inggris, keturunan Eropa terutama Belanda dan Portugis.

Letak Sri Lanka Yang Strategis
Menarik bangsa Eropa.

Bangsa Portugis adalah bangsa Eropa pertama yang datang ke pulau ini pada tahun 1505 dan berusaha untuk mendudukinya.

Meski tak semua wilayah dapat ditaklukkan, tetapi sejak itu pengaruh Eropa mulai tertanam.

Pada tahun 1658 Belanda mengalahkan Portugis dalam berbagai pertempuran sehingga Belanda pun menguasai pulau ini.

Selanjutnya Inggris mulai berkuasa tahun 1796 dan mengambil alih kekuasaan Belanda.

Melalui Konvensi London13 Agustus 1814 Inggris sepakat mengembalikan Hindia Belanda, nama Indonesia saat itu, kepada Kerajaan Belanda, namun pelaksanaannya diatur lagi melalui perjanjian.

Seperti Traktat London antara Belanda dan Inggris 17 Maret 1824, disepakati kedua negara dapat melakukan tukar menukar wilayah kekuasaan.

Belanda menyerahkan Sri lanka kepada Inggris dan Belanda mendapat hak atas Aceh.

Inggris akhirnya yang menjadi penguasa Eropa terakhir atas Sri Lanka dan memberi nama Ceylon.

Awal tahun1824, pemerintahan Inggris Sir Edward Barnes membuka kesempatan bagi penduduk Inggris untuk berdiam di Ceylon.

Kebangkitan Penduduk Asli

Awal 1900, kesadaran akan nasionalisme mulai tumbuh di kalangan penduduk asli.

Mereka membentuk Ceylon National Congress dan mengajukan rancangan konstitusi yang antara lain berisi pentingnya penduduk asli mendapat mayoritas kursi di parlemen.

Tahun 1931 lahir konstitusi baru yang memungkinkan Ceylon menjalankan pemerintahan sendiri.

Ceylon Berdaulat.

Pada 1947 Inggris memberikan kedaulatan penuh dan Ceylon ditetapkan sebagai negara persemakmuran.

Pada tahun itu juga pemilihan umum diselenggarakan untuk menetapkan siapa yang berhak menjalankan pemerintahan.

Pada 24 Desember 1947, DS Senanayake dari Partai Nasional Serikat ditetapkan sebagai Perdana Menteri Ceylon pertama.

Ceylon Merdeka dan
Berganti nama.

Dalam masa jabatan Perdana Menteri DS Senayake
4 Februari 1948, Ceylon memperoleh kemerdekaan dari Inggris.

Tanggal 2 Mei 1972 nama kolonial negeri ini, Ceylon diubah menjadi Sri Lanka.

Jabatan Presiden

Undang-Undang Dasar baru memperkenalkan jabatan presiden eksekutif dan perwakilan proporsional.

Bentuk negara demokrasi parlementer, kepala pemerintahan adalah seorang presiden yang dipilih untuk masa jabatan enam tahun.

Junius Richard Jayewardene dari Partai Nasional Serikat, merupakan Presiden Eksekutif pertama Sri Lanka.

Untuk menjalankan roda pemerintahan, Presiden mengangkat seorang perdana menteri dan membentuk kabinet.

Pengangkatan tersebut didasarkan pada suara terbanyak hasil pemilihan umum.

Sri Lanka membuat pemisahan ibukota.

Ditetapkan Sri Jayawardenapura Kotte sebagai ibukota.
Tempat kedudukan lembaga legislatif.

Sedang Kolombo yang berjarak 9 km dari Ibukota adalah kota perdagangan serta tempat kedudukan lembaga eksekutif dan yudikatif.

Pelabuhan utama dan bandara Internasional Sri Lanka terletak di Kota Perdagangan Kolombo.

Sri Lanka mengandalkan perekonomiannya pada ekspor pertanian. Negeri ini dikenal sebagai pengekspor teh terbesar keempat dunia, setelah China. India dan Kenya.
Selain itu adalah penghasil karet dan kelapa.

Sri Lanka menyumbang 36% produksi karet dunia dan 70 % produksi kelapa dunia. Dan penghasil grafit terbesar di dunia.

Namun, penghasil devisa teratas berasal dari ekspor garmen, dan penerimaan dari pengiriman uang oleh warga yang bekerja di luar negeri dan penerimaan dari sektor pariwisata.

Konflik Etnis

Penduduk negeri ini terdiri beragam etnik dan agama. Konflik etnis dan agama menjadi masalah serius dan memiliki sejarah panjang.

Pemeluk agama Buddha adalah mayoritas yaitu sekitar 70,2%, Hindu 12,6 % , Muslim, 9,7% kristen 7,4%,
1% lainnya.

Serangan kepada Muslim sering dilakukan oleh massa Sinhala.

Pada 1576, Dewan Ulama Goa melarang pemanggilan nama Nabi Muhammad, pembacaan Alquran, dan memerintahkan penyerangan dan pembakaran tempat ibadah.

Pembantaian ribuan Muslim terjadi di kota Matara, Weligama, Beruwela, dan Galle.

Alasan mereka bahwa Islam bertujuan mengambil alih wilayahnya dengan merujuk tanah Buddha seperti Afganistan, Pakistan, Kashmir, dan Indonesia yang dikatakan telah dihancurkan oleh Islam.

Bahkan pada tahun 1626 Raja Portugis Philip IV memerintahkan pengusiran muslim dari pulau tersebut.

Kelompok garis keras Buddha diduga menjadi motor penyebar luasan pandangan ketakutan kepada Muslim.

Yang menarik, 10 Agustus 1990 Macan Tamil membantai 147 orang Muslim, padahal sebagian besar Muslim di Sri Lanka adalah etnis Tamil.

Unjuk rasa anti Muslim besar-besaran pada 2014, selain korban jiwa, aset milik Muslim dijarah dan dibakar.

Pada 2017 tercatat lebih dari 20 serangan terhadap kelompok Muslim, yang diikuti dengan penjarahan, pembakaran aset dan serangan bom molotov ke beberapa mesjid.

Serangan kepada gereja kristen juga beberapa kali terjadi.

Setelah kemerdekaan dari Inggris 1948, beberapa kali terjadi kekerasan anti Tamil pada tahun 1956, 1958, 1977, 1981.

Kejadian ini dilakukan oleh massa Shinhala tetapi sering kali mendapat dukungan dari negara.

Pemberontakan Etnis Tamil.

Hal ini mendorong konflik berdarah yang berlangsung dari 1983.
atau disebut juga “Juli Hitam”

Macan Tamil adalah organisasi yang berjuang mendirikan negara Tamil yang merdeka dan berdaulat. Pemberontakan tersebut dapat ditumpas oleh pemerintah tahun 2009, atau berlangsung 26 tahun.

Korban tewas diperkirakan sekitar 100.000-an kehilangan tempat tinggal sekitar 800.000-an.
Ribuan warga sipil Tamil di selatan dibunuh oleh kelompok Shinhala.

Diskriminasi terhadap minoritas, kekerasan dan pelanggaran HAM, berlangsung hingga saat ini dan sudah menjadi sorotan dunia.

Bercermin dari Sri Lanka.

Bangsa Indonesia patut bersyukur kehadirat Ilahi bahwa kita memiliki pejuang kemerdekaan, para pendiri bangsa yang memiliki kemampuan berpikir jauh kedepan melampaui jaman.

Membahas bersama-sama secara seksama bentuk negara yang hendak dibangun, visi dan misinya yang terakumulasi di dalam rumusan Pancasila dan UUD 1945.

Memahami kebhinekaan bangsanya.
Terdapat agama mayoritas dan minoritas, begitu pula suku, bahasa dan budaya yang menyebar di ribuan pulau.

Menetapkan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan yang terpatri pada Lambang Negara Republik Indonesia Garuda Pancasila,
Yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah No 66 tahun 1951 pada 17 Oktober 1951.

Pilihan langkah dan kebijakan yang ditempuh Presiden RI ke-2 yang pada masa pemerintahannya
membuat aturan dan pengawasan ketat terkait pengejawantahan Pancasila dan UUD1945, dan
memasyarakatkannya dalam bentuk
Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila disemua lini.

Pengawasan ketat munculnya pandangan yang dianggap dapat memecah persatuan Anak Bangsa.

Pengawasan ketat munculnya pandangan yang dinilai ekstrim baik kanan, begitu pula dengan ekstrim kiri.
Kebijakan yang membuat antara lain Presiden RI ke-2 disebut otoriter.

Untuk menjaga keutuhan bangsa dan negeri, perlu pemahaman seluruh komponen bangsa tentang semangat para pejuang dan pendiri negeri dan pemimpin negeri untuk senantiasa menjadikan nilai-nilai budaya bangsa yang terakumulasi di dalam rumusan Pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan berbangsa dan bernegara.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here