Upaya Antisipasi Bullying untuk Jenjang SMP, PT Khalifah Mediatama gelar Talkshow Anti-Perundungan

0
22
- Advertisement -

PINISI.co.id- Penerbit buku PT Khalifah Mediatama, bekerjasama dengan Dinas Pendidikan kota Depok telah sukses menggelar acara Talkshow bertema Anti Perundungan dengan tagline “ Bersama Cegah dan Lawan Perundungan” yang diadakan di Balairung Lt 10 Gedung Baleka balai kota Depok, Jl Margonda Raya pada Kamis (14/08/2025).

Bertindak sebagai narasumber adalah Direktur PT Khalifah Mediatama, Khamdani, psikolog Fabiola Priscilla S.Psi M.Psi dan Atik Indarini bertindak sebagai moderator dari Dinas Pendidikan kota Depok. Untuk diketahui, Fabiola Priscilla juga merupakan psikolog dari Poli Anak Sajiva RSKJ Dharmawangsa dan Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (LPTUI).

Peserta yang hadir cukup banyak, berjumlah 265 orang yang terdiri dari perwakilan guru -guru BK (Bimbingan dan Konseling) dari hampir sebagian besar SMP negeri dan swasta yang ada di kota Depok. Dari keterangan yang diperoleh awak media dari seorang panitia, diperkirakan persentase kehadiran adalah 80% dari seluruh undangan resmi yang dikirimkan sekolah-sekolah.

Acara talkshow dimulai pada pukul 07.30 WIB, dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari pejabat terkait Dinas Pendidikan kota Depok, dalam hal ini Kepala Dinas Pendidikan kota Depok, Siti Chaerijah Aurijah. Setelah itu penyampaian materi oleh Fabiola Priscilla mengenai dampak negatif perundungan yang sering terjadi di kalangan siswa Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama, yang dinilainya cukup memprihatinkan beberapa tahun terakhir ini.

“Bahkan ada kasus dimana beberapa siswa korban perundungan, sampai tidak masuk sekolah berminggu-minggu, bahkan ada yang nyaris ingin bunih diri. Tentunya fenomena ini perlu mendapatkan perhatian serius dari pihak-pihak yang terkait”, demikian ujar Fabiola.

Fabiola juga menjabarkan sebuah fenomena yang menarik, dimana mayoritas pelaku bullying justeru adalah mereka yang pernah dibully oleh teman yang lain sebelumnya.

“Hal yang menarik adalah, mereka yang dibully justeru melampiaskan emosi mereka kepada teman kelasnya yang lain yang dipandang lebih lemah secara fisik. Bukan balik membully kepada si pelaku. Jadi yang terjadi selama ini bukan konsep balas dendam, tetapi si korban bully ini melampiaskannya kepada anak lain yang tidak bersalah”, demikan penjelasan Fabiola.

Di sesi terakhir penutupan acara, Panitia membagikan secara gratis module “Buku Konseling dan Monitoring Perundungan (Stop Bullying)” kepada 100 orang peserta yang beruntung mendapatkan doorprize.

Dari pantauan awak media, secara keseluruhan acara Talkshow berajalan cukup lancar dan kondusif. Pada sesi tanya-jawab sebelum penutupan acara, beberapa peserta memberi pertanyaan berupa contoh kasus bullying yang cukup relevant dengan situasi kekinian.

Ada seorang peserta yang bercerita mengenai korban bully yang di kemudian hari menjadi seorang selebgram, yang punya cukup banyak follower. Karena satu dan lain hal, si selebgram ini membuat sebuah statement yang cukup kontroversial, yang kemudian banyak dihujat oleh para netizen followers-nya melalui komen-komen merekayang sangat menyudutkan. Karena sudah tidak tahan lagi, akhirnya si selebgram ini berkonsultasi dengan psikolog untuk dicarikan solusi dari permasalahannya.

Di kesempatan doorstop dengan awak media, Direktur PT Khalifah Mediatama, Khamdani menjelaskan bahwa langkah-langkah penanganan dan antisipasi perundungan, tidak cukup hanya melalui diadakannya seminar atau workshop, tetapi berupa tindakan nyata berupa konseling dan monitoring. Dimana langkah awal Konseling adalah peran serta aktif orangtua siswa, guru wali kelas dan guru BK dalam memahami satu persatu permasalahan anak didiknya. Kemudian fase berikutnya adalah Monitoring. Karena praktek perundungan tidak bisa hanya sekedar dinasehati dan ditegur, tetapi juga perlu diawasi.

Khamdani berharap melalui penerapan Konseling dan Monitoring yang dilakukan secara intensif, tingkatan perundungan di kota Depok pada periode 2026 – 2027 mendatang akan turun sampai dengan 60 %. “Mudah-mudahan di akhir tahun 2027, kegiatan belajar-mengajar, khususnya di lingkup SMP di kota Depok, akan tercapai zero (bebas dari) perndungan”, pungkas Khamdani optimis. (Irfan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here