Melinda Aksa Munafri, Launching Satu Masjid Satu Perpustakaan di Masjid Anny

0
33
- Advertisement -

PINISI.co.id- Bunda Literasi Kota Makassar, Melinda Aksa Munafri, melaunchig Gerakan Satu Masjid Satu Perpustakaan Kota Makassar yang ditandai peresmian Perpustakaan Masjid Anny Mujahidah Rasunnah dan Rumah Buku Perpustakaan Lorong Dzakira yang digagas Tokoh Literasi Bachtiar Adnan Kusuma.

Launching Perpustakaan Masjid Anny Mujahidah Rasunna dirangkaikan Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, Rabu 10 September 2025 disaksikan Ketua Masjid Anny H.Andi Hasli, Anggota DPRD Kota Makassar Adi Akbar, Muh. Alwi pendiri Sekolah Islam Terpadu Khalifah Islamic School Indonesia, tokoh-tokoh masyarakat, da’i kondang Ustas Zein Asfar Affandi dan ratusan majelis taklim Anny dan perwakilan majelis taklim dari berbagai kelurahan di kecamatan Tamalate.

Melinda Aksa Munafri, memberi apresiasi atas berdirinya perpustakaan masjid Anny sebagai wujud nyata peran serta masyarakat membentuk ekosistem literasi berbasis masjid. Dengan hadirnya perpustakaan masjid Anny, menjadi perekat peningkatan budaya baca masyarakat di setiap masjid yang ada di kota Makassar. “

Kami memberi aparesiasi tinggi kepada warga masyarakat, pegiat literasi, pengurus masjid Anny yang memiliki gagasan ikut serta menyediakan ruang baca bagi peningkatan kualitas literasi dari keluarga, masyarakat dan lingkungan pendidikan. Karena itu, Melinda menyampaikan terima kasih kepada Gerakan Sayang Buku Ibu Suka Membaca yang telah berinisatif menggerakkan Gerakan Satu Masjid Satu Perpustakaan” papar Hj. Melinda Aksa Munafri, sesaat sebelum meluncurkan Perpustakaan Masjid Anny yang dirangkaikan dengan peresmian Rumah Buku Lorong Dzakira.

Ketua Masjid Anny Mujahidah Rasunnah, H.Andi Hasli, menegaskan kalau perpustakaan masjid adalah ruang menimbah ilmu bukan hanya bagi ibu-ibu majelis taklim, tapi lebih penting lagi anak-anak muda yang tergabung di Ikatan Remaja Masjid Anny Mujahidah Rasunnah.

Penggerak Gerakan Satu Masjid Satu Perpustakaan IKA BKPRMI dan Perpustakaan Nasional, Bachtiar Adnan Kusuma, menegaskan kalau momentun Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sangat strategis. Alasannya, kata penulis buku tokoh-tokoh nasional dan lokal ini, selain memperingati hari kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW, juga ayat pertama turun kepada Nabi Muhammad SAW adalah perintah membaca yang juga bulan September diperingati sebagai bulan gemar membaca.

Karena itu, BAK, setuju dengan pelibatan ibu-ibu yang tergabung dalam majelis taklim menjadi terdepan mendorong hadirnya generasi aktif literasi yang dimulai dari setiap keluarga, lingkungan masjid dan satuan pendidikan.

“Literasi tak hanya sekadar menjadi kegiatan seremoni, tapi lebih penting lagi literasi aktif di kalangan masjid, akan memgembalikan kejayaan umat islam di masa lalu. Misalnya saja, Bachtiar Adnan Kusuma, menggambrkan bagaimana tokoh-tokoh Islam seperti Ibnu Sina, Al-Farabi yang dikenal pioner ilmu kedokteran, astronomi dan matematika. “ Sejak dulu Islam telah melek literasi ditandai dengan pertmakali berdirinya perpustakaan pada abad kelima sekaligus menunjukkan kejayaan literasi pada tahun 600-1.200 masehi dengan munculnya tokoh-tokoh Islam menulis buku, di antaranya kata BAK, Imam Al-Ghazali dengan kitabnya Ihya Ilumuddin dan buku karya Ibu Sina “As-syifa”. Kejayaan Islam akan bangkit, kata Bachtiar jika umat Islam sadar pentingnya literasi. Nah, kata BAK, kita muai dari masjid-masjid melalui majelis taklim, Remaj masjid dan Alumni pemuda Remaja Masjid di Indonesia. (Fen)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here