Hikmah Abdul Hamid Husain
Kuda, Keledai, atau Gajah adalah hewan yang sangat bermanfaat untuk banyak keperluan, di antaranya untuk mengangkut barang pindahan.
Begitulah perumpamaan membaca Al-Qur’an; amat besar manfaatnya. Namun, jika tidak membaca artinya atau tidak memahami maknanya, seolah seperti Kuda atau Keledai yang menggotong barang-barang pindahan tetapi tidak tahu apa isi barang itu.
Allaah SWT berfirman bahwa orang yang membaca Kitab Suci tetapi tidak tahu artinya, bagaikan keledai yang membawa peti berisi barang-barang di punggungnya, tetapi tidak tahu apa isi peti itu:
مَثَلُ الَّذِيْنَ حُمِّلُوا التَّوْرٰىةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوْهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ اَسْفَارًاۗ بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ
“Perumpamaan orang-orang yang diperintahkan untuk membaca Kitab Taurat, tetapi mereka tidak memahaminya, adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab tebal.
Sangat buruk perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allaah. Dan Allaah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Jumu‘ah [62]: 5, halaman 553)
Al-Qur’an Adalah Firman Tuhan
Kita memiliki Al-Qur’an, Kitaabullaah, pedoman hidup. Namun kita sering tidak mengerti artinya, tidak paham maknanya, padahal Al-Qur’an adalah petunjuk segala hal.
Bahkan, Al-Qur’an hanya kita jadikan penghias rak lemari atau kaligrafi yang ditempel di dinding. Maka, bacalah Al-Qur’an dengan artinya.
Kisah Orang yang Tidak Tahu Arti Ayat-Ayat Al-Qur’an
Seorang perempuan tua duduk setiap hari mengemis di depan pintu masjid. Suatu hari, perempuan tua itu dilihat oleh Imam Masjid. Imam itu berkata kepadanya:
“Ummi, engkau adalah perempuan mulia. Anakmu rajin ke masjid, lalu kenapa engkau mengemis?”
Perempuan itu menjawab, “Suamiku sudah wafat beberapa tahun yang lalu. Satu-satunya anakku sejak delapan bulan lalu pergi merantau untuk bekerja. Dia meninggalkan uang untukku, tetapi setelah uang itu habis, aku terpaksa mengemis.”
Imam masjid bertanya lagi, “Apakah anakmu tidak mengirimkan uang untukmu?”
Perempuan itu menjawab, “Setiap bulan anakku mengirimkan aku gambar warna-warni yang aku tempel di dinding sebagai kenang-kenangan.”
Imam Masjid kemudian datang berkunjung ke rumah perempuan pengemis itu.
Subhaanallaah! Ternyata lembaran warna-warni yang ditempelkan itu adalah uang dollar Amerika yang dikirim rutin oleh anaknya.
Rupanya, perempuan tua itu tidak mengerti kalau itu adalah uang. Ada 8.000 Dollar, karena anaknya mengiriminya 1.000 Dollar setiap bulan.
Imam Masjid mengambil uang itu dan menyerahkannya kepada perempuan tersebut. Sejak itu, perempuan tua itu tidak lagi mengemis di pintu masjid.
Kisah perempuan tua di atas hampir sama dengan sebagian dari kita. Kita memiliki Al-Qur’an, Kitaabullaah, pedoman hidup, tetapi kita tidak tahu arti ayat-ayatnya. Kita hanya sekadar membacanya tanpa memahami isinya. Padahal, isi Al-Qur’an lengkap sebagai penuntun dan petunjuk semua segi kehidupan.
Simpulannya: 1. Bacalah Al-Qur’an dengan artinya agar memahami apa yang kita baca. 2. Bacalah ayat-ayat di bawah ini dengan artinya, yaitu ayat-ayat “Zikir Paket Hemat”. Baca di pagi hari sebelum memulai aktivitas harian, dan juga saat menjelang tidur.
“Zikir Paket Hemat” adalah sebagai berikut: Al-Fatihah, Ayat Kursi, Tiga ayat terakhir Surah Al-Hasyr (Ayat 22–24, Surah ke-59, halaman 494). Al-Kaafiruun (Qul Yaa Ayyuhal Kaafiruun…), Al-Ikhlas (Qul Huwa Allaahu Ahad…) – dibaca 3x. Al-Falaq (Qul A‘uudzu bi Rabbil Falaq…) An-Naas (Qul A‘uudzu bi Rabbin Naas…)
Mari kita berdoa dengan doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW berikut ini:
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
(Allaahumma a‘innaa ‘alaa dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatik).
“Ya Allah Tuhanku, bimbinglah kami untuk selalu mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah dengan sebaik-baiknya kepada-Mu.”
