Mentan Amran Apresiasi Para Pejuang Pertanian sebagai Pahlawan Masa Kini

0
89
- Advertisement -

PINISI.co.id- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (AAS) mengapresiasi para pejuang di bidang pertanian, baik para petaninya, penyuluhnya maupun para inovator teknologinya, sebagai pahlawan masa kini.

Menurut Amran, pahlawan itu tak harus identik dengan memanggul senjata berperang melawan penjajah. Seorang petani yang berjuang total untuk membantu mewujudkan ketahanan pangan nasional, juga layak disebut pahlawan masa kini.

“Kita perlu memberi makna baru pahlawan yang lebih luas dan kontekstual. Siapa saja, termasuk para alumni ITS yang hadir sekarang juga punya kesempatan yang sama untuk menjadi pahlawan di bidangnya masing-masing,” kata Amran usai tampil sebagai keynote speaker di acara Reuni Akbar Alumni ITS, di Graha ITS, Surabaya, Jatim, Minggu (9/11/2025).

Pada kesempatan itu, Amran meminta kepada para alumni ITS yang hadir untuk mengangkat tangan jika ada yang bergerak dibidang pertanian. Diluar dugaannya, ternyata ada sekitar tujuh orang yang mengangkat tangan.

Meskipun, ketujuh orang tersebut tidak berlatarbelakang akademik yang sepesifik pertanian. Tapi, kiprahnya saat keluar dari ITS banyak yang terlibat dalam membuat berbagai inovasi teknologi pertanian.
Dalam pandangan Amran, ketujuh orang para inovator dan kreator di bidang teknologi pertanian tersebut, juga layak disebut sebagai pahlawan pertanian. Termasuk, mereka yang berjuang total di lapangan seperti para petani dan para penyuluh pertanian yang tanpa lelah dan berkeringat-keringat ingin mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Amran mengungkapkan, pemberian makna pahlawan yang lebih luas itu dilakukan lebih sebagai apresiasi dirinya untuk menumbuhkan semangat berkreasi dan berinovasi. Sebab, kedepan, mekanisasi pertanian itu menjadi sebuah keniscayaan dalam mewujudkan target swasembada pangan nasional.

Apalagi, menurut menteri yang populer dipanggil Mr Clean tersebut, dalam kontek untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

Amran mencontohkan sejumlah negara saat ini yang sedang khawatir menghadapi ancaman krisis pangan global. Beruntung, pemerintahan Indonesia dibawah Presiden Prabowo sangat cerdas dan tanggap merespon itu dengan menjadikan kedaulatan pangan sebagai program prioritasnya.

Amran menyebutkan data tahun 2024 dari World Food Programme (WFP), bahwa lebih dari 295 juta orang di 53 negara berada dalam siatuasi pangan akut. Data ini naik dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2023 misalnya, ada sekitar 2,33 miliar orang menghadapi tingkat “food insecurity” moderat hingga parah.

“Untuk menghadapi potensi ancaman pangan itu, Pak Presiden meminta saya untuk bekerja total agar bangsa ini benar-benar berdaulat secara pangan. Dan saya sebagai menteri pertanian langsung tancap gas merespon permintaan itu sebagai misi suci negara dalam menjaga ketahanan pangan dan kedaulatan pangan,” ungkapnya.

Amran berpendapat, tugas mulia ini penting diwujudkan agar kita tidak terus menerus dininabobokan oleh impor berbagai jenis pangan. Dan bersyukur, hasil kerja keras tersebut, sejak Januari sampai Desember 2025 saja, produksi beras kita mencapai 34,77 juta ton. Naik 4,14 juta ton atau sekitar 13,54% dibanding periode sebelumnya.

Sementara itu, lanjut Amran, cadangan beras pemerintah (CBP) hingga akhir Oktober 2025 kemarin terdapat sekitar 3,9 juta ton. Semua ini diperoleh melalui kerja keras dan sikap tegas terhadap berbagai praktik kotor yang terjadi selama ini. Termasuk, hasil kerjasama antar instansi yang solid dengan tak lagi bersikap ego sektoral. (Man/Foto Republika)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here