Chaidir Syam Tegaskan Guru PAUD Tantangannya Besar

0
63
- Advertisement -

PINISI.co.id- Ibarat membangun sebuah rumah, kalau pondasinya kuat, maka kuat rumahnya. Sebaliknya kalau pondasinya lemah, maka rumahnya mudah goyang, apalagi runtuh. “ Karena itu, saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada guru-guru Pendidikan Anak Usia Dini Maros. Sebab menjadi guru PAUD punya tantangan luar biasa terutama bagaimana membuat senang anak didiknya dan membuat senang orang-orang di rumahnya terutama suaminya” kata Bupati Maros Dr. H.A.S. Chaidir Syam, S.IP.M.H. saat membuka Gebyar PAUD Kabupaten Maros Tahun 2025 yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maros, Jumat 28 November 2025 di Tribun Lapangan Pallantikan, Kantor Bupati Maros.

Chaidir Syam mengakui kalau menjadi guru PAUD tidak mudah, dibutuhkan kesabaran dan kemampuan lebih terutama mendidik anak-anak usia 0 hingga 8 tahun. Chaidir Syam berharap agar para guru PAUD menjalin kerjasama yang kuat, sinergi dan kolaborasi sesama guru-guru PAUD yang ada di Kabupaten Maros.

“ Kelebihan guru-guru PAUD karena mampu membuat senang semua orang baik di sekolah maupun di rumah” kata Chaidir Syam didampingi Plt. Kadis Pendidikan Maros, Bunda PAUD Maros yang juga Bunda Literasi Hj. Ulfiah Nur Yusuf Chaidir yang disaksikan ratusan guru-guru PAUD dari 14 kecamatan di kabupaten Maros.

Menurut Ketua POKJA Bunda PAUD Kabupaten Maros, Fitriani, S.Pd. kalau pihak Pemerintah Kabupaten Maros melalui Dinas Pendidikan Maros, berharap agar semua guru-guru PAUD di Maros lebih profesional, kreatif dan inovatif. Apalagi, kata Sekretaris Gerakan Pembudayaan Minat Baca Maros ini, satuan pendidikan SD, SMP dan PAUD telah diberi bantuan dari Bupati Maros dalam bentuk mobiler, smart, TV dan sarana lainnya.

Sementara itu, Tokoh Literasi Bachtiar Adnan Kusuma didaulat menjadi pembicara di depan ratusan guru-guru PAUD Maros. Bachtiar Adnan Kusuma menyampaikan judul “ Mendidik Generasi Aktif Literasi Sejak Dini”. Bachtiar Adnan Kusuma, menegaskan bagaimana langkah menciptakan pengasuhan yang sehat kepada anak-anak kita?

Menurut Bachtiar Adnan Kusuma, tidak bisa dipungkiri PAUD dan Taman Kanak-Kanak telah menunjukkan peran yang sangat signifikan terutama mempersiapkan dan membekali nutrisi pendidikan yang bermutu sejak awal. Tidak heran jika PAUD dan Taman Kanak-Kanak telah meningkat dari 96.000 menjadi lebih dari 1 juta dalam 30 tahun terakhir ini.

Yang sangat penting usia PAUD, kata Bachtiar Adnan Kusuma karena memiliki peran strategis terutama peletakan pondasi awal yaitu perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosiologis, perilaku dan agama.

Bahtiar Adnan Kusuma, menguraikan kalau di masa ini atau masa pra sekolah sesungguhnya sebelum memasuki jenjang dasar pendidikan, penguatan nutrisi literasi dimulai dari usia balita yaitu 0 sampai 8 tahun. “ Kita patut bersyukur karena anak-anak yang dibekali di masa pra sekolah yaitu melalui PAUD adalah bertujuan mengembangkan holistik kebutuhan sosial, emosional, kognitif dan fisik. Dan, PAUD Maros telah berinvestasi terbaik pada sebuah negara untuk melakukan promosi sumber daya manusia melalui pendidikan literasi sejak dini” kata Bachtiar Adnan Kusuma.

Bachtiar Adnan Kusuma, mengutip Maria Montessori, salah seorang tokoh PAUD dari Italia, menegaskan kalau anak-anak di masa PAUD membutuhkan lebih banyak stimulasi. Nah, dalam pembelajaran literasi, disinilah anak-anak diajarkan phonics, kemampuan motorik halus, menulis dan cara menggerakkan pensil, huruf, cara menulis sebelum mereka bergaul. Anak-anak kita, lanjut Bachtiar Adnan Kusuma diperkenalkan sejak awal tentang literasi dasar, berikutnya memperkuat lima pilar pertumbuhannya.

Pertama, kata Bachtiar Adnan Kusuma yaitu kemampuan kognitifnya lebih kuat dan berfungsi karena efek nutrisi literasi yang diberikan sejak dini melalui guru-guru PAUD. Kedua, lanjut Bachtiar Adnan Kusuma, sosio emosionalnya lebih peka atas pertumbuhan dirinya dengan suasana lingkungannya di mana mereka berada. Ketiga kemampuan motorik lebih bergerak dengan fungsi organ tubuhnya. Keempat bahasanya lebih berfungsi cepat karena efek literasi yang dialirkan kedua orang tuanya sejak di masa 1.000 pertama adalam kandungan ibunya, ia telah diinjeksi literasi atas budaya membaca yang dimiliki sang ibu.

Kelima, Agama dan Moral lebih kuat pondasinya karena sejak awal nutrisi literasi telah dialirkan kepada anak-anak dari ibu dan ayah yang memiliki kecakapan tinggi tentang literasi.

“ Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada guru-guru PAUD Maros yang telah berperan sangat strategis terutama menumbuhkan tradisi dan budaya literasi sejak dini kepada anak-anak kita di Maros. Guru PAUD Maros adalah guru-guru yang hebat, sabar dan memiliki talenta multidimensi yang telah mendidik dan mencetak anak-anak usia dini yang super” kunci Ketua Forum Penerima Penghargaan Tertinggi Nugra Jasadharma Pustaloka Perpustakaan Nasional ini. (Lip)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here