PINISI. co. Ketua Forum Perpustakaan Lorong dan Desa Sulsel, Bachtiar Adnan Kusuma menggagas Bedah dan Launching Buku Mantan Rektor Unhas Prof.Dr.Ir.H.Fachrudin” Separuh Jiwaku untuk Unhas”. Diskusi buku Prof.Fachrudin untuk mengenang jasa dan perjuangan pendiri Fakultas Pertanian Unhas dan Program Pasca Sarjana Unhas sekaligus menyambut Dies Natalis Unhas ke 64 Tahun.
Diskusi buku Prof.Fachrudin terselenggara atas kerjasama FPLD Sulsel dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulsel. Selain menampilkan pembahas Rektor Unhas Prof.Dr.Hj.Dwia Aries Tina Pulubuhu, M.A., cucu pertama almarhum Prof.Fachrudin Putri Fatimah Nurdin, S.E.M.Sc.Ph.D. Sekjend Penulis Profesional Indonesia Pusat Bachtiar Adnan Kusuma, S.Sos.M.M., Host Resky Amaliah Syafiin, S.H. Duta Baca Sulsel dan testimoni dari bekas mahasiswa Prof.Fachrudin di Unhas yang kini menjabat sebagai Guru Besar Unhas.
Sementara Putri Fatimah Nurdin, menilai kalau kakek Unding, seperti sebuah ensiklopedia. “Children will follow your example, not your advice adalah hal yang sudah diterapkan oleh kakek dan nenek saya dalam mendidik keluarganya sejak dulu. Sebagai cucu pertama, saya punya tanggungjawab yang besar untuk menjadi contoh yang baik bagi adik-adik dan sepupu saya yang lain.” Namun tanggungjawab saya sebagai cucu pertama menjadi ringan karena kakek dan nenek saya selalu hadir di garis terdepan sebagai figur role model” tulis Putri dalam buku karya Prof.Fachrudin.
Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulsel dalam pertemuan dengan stafnya, mengutip tulisan Prof.Fachrudin pada halaman 22 yang menegaskan kunci sukses di rantau adalah pintar membawa diri. Memposisikan diri sesuai masa dan derajat. ” Bila masih junior, jadilah junior yang baik, patuh di hadapan senior. Jangan kebelet naik derajat untuk menjadi senior. Karena semua ada masanya” papar Hasan mengutip tulisan Prof.Fachrudin dalam bukunya. Launching buku, Kamis 17/9 di Mercury Hotel, pagi.
