Oleh : Fiam Mustamin
Adakah cara menghindar dari banjir?
Pepatah ini membenarkan; malang tak dapat ditolak dan untung tak dapat diraih.
Sekalipun berumah di ketinggian bukit pegunungan, tidak berarti aman dari ancaman tanah langsor yang menjadi momok ketika musim penghujan tiba.
Banjir adalah fenomena alam yang bisa terjadi kapan dan di manapun. Bisa dipicu dari analisa antara lain hilang atau berkurangnya penyangga peresapan air dengan hutan yang gundul, beralih fungsinya lahan-lahan produktif. Tanaman menjadi areal bangunan-bangunan berbeton.
Lalu apa ikhtiarnyà? Sekurang-kurangnya kita harus melakukan Istighfar dan berdoa untuk penyelamatan jiwa khususnya.
Berbagi Pengalaman Terdampak Banjir
Risiko berumah terdekat dengan aliran sungai yang mengalirkan air lumpur dari hulu Bogor yang tak mampu lagi dikendalikan oleh petugas pintu air Katulampa.
Banjir yang sudah rutin tahunan sejak banjir yang pernah menggenangi seatap rumah tahun 1997, maka disarankan rumah yang tak bertingkat sebaiknya melakukan hal sebagai berikut :
1. Membuat kamar di atas plafon rumah sekitar ukuran 4 x 4 meter untuk mengungsikan barang-barang berharga dan pakaian alakadarnya sejak adanya pemberitahuan akan datangnya banjir.
2. Mengikat barang-barang dengan tali berupa lemari, tempat tidur, meja, kursi, kulkas yang dirapatkan ke dinding guna mencegah terbalik ke lantai bila terendam air.
3. Berjaga jaga sepanjang banjir meskipun tidak harus berendam karena bahaya koslet sengatan listrik.
Bila air sudah beranjak surut sampai satu meter mulaiah turun menyapu membersihkan dinding dan perabotan bekas tergenang air.
Salah seorang yang terus mendorong air keluar rumah dan bila air sudah semata kaki mulai menyiram air bersih dari pompa air yang masih berfungsi.
Air dicampur dengan karbol atau kaporit untuk pembersih dari sisa-sisa kuman yang menempel di dinding atau barang barang tersebut.
Pastikan tidak ada celah genangan banjir yang tersisa dalam rumah. Karena itu jangan meninggalkan rumah sampai banjir surut.
Meninggalkan rumah berarti akan menemui banyak persoalan dengan kerusakan barang-barang dan lumpur yang menumpuk di mana-mana yang menyisakan bau dan kuman.
Semoga tip pengalaman ini bermanfaat bagi yang langganan terdampak musim banjir tahunan.
Penulis adalah budayawan