Kolom Syamril Al Bugisyi
Pemerintah masih memperpanjang PPKM di Kota Makassar sampai 6 September 2021 dengan beberapa pelonggaran. Ini semua karena adanya penurunan kasus covid. Semoga perpanjangan ini sudah yang terakhir kali. Artinya kasus covid segera turun ke angka yang rendah. Kebijakan PPKM tujuannya untuk melindungi masyarakat dari wabah covid.
Ada akronim lain dari PPKM yang bisa kita renungi dalam menjalani kehidupan. Jika ingin sukses dan bahagia dalam hidup maka harus ada PPKM dalam diri. Apa itu? Purpose, Passion, Kompetensi dan Motivasi.
Purpose artinya tujuan. Manusia menjalani hidup ada tujuannya. Allah sebagai Pencipta menciptakan manusia untuk beribadah kepada-Nya. Peran yang diemban di muka bumi sebagai khalifah atau pemimpin yang dapat memberi manfaat dan rahmat bagi orang lain dan lingkungan. Perwujudannya ada peran turunan seperti karyawan, pelajar, mahasiswa, pengusaha, orang tua, pejabat, pemimpin, guru, dan sebagainya.
Segala peran turunan itu harus sejalan dengan purpose atau tujuan penciptaan. Jalani segala peran dan tugas dengan niat ibadah untuk memberi manfaat. Kepala keluarga mencari nafkah untuk membiayai anggota keluarga sebagai wujud amanah dan tanggung jawab. Pelajar dan mahasiswa belajar mencari ilmu untuk menyiapkan diri mengemban amanah di masa depan. Para pemimpin di pemerintahan dan masyarakat menjalankan tugas untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mewujudkan janji kampanye.
Selanjutnya setelah purpose (tujuan) maka kita harus mengenali passion (minat dan bakat) kita agar dapat antusias dan bergairah dalam menjalani tugas dan kehidupan. Setiap manusia Allah ciptakan unik, tidak ada yang sama meskipun anak kembar. Setiap orang ada keunikan dalam hal bakat dan kepribadian. Menemukan keunikan bisa dilihat dari kondisi saat melakukan aktivitas tertentu. Jika suatu aktivitas dijalankan dengan enjoy (senang), easy (mudah) dan hasilnya excellent (istimewa) maka itulah ciri-ciri passion.
Orang yang bekerja dan beraktivitas dalam wilayah passion-nya maka waktu terasa cepat berlalu. Lihatlah para seniman, ilmuwan, olahragawan, dan berbagai profesi lainnya. Mereka menjalani tugas penuh dedikasi dan antusias. Kesulitan dan tantangan bisa dihadapi dan dinikmati. Ide kreatif dan inovatif akan muncul. Akhirnya hasilnya menjadi terbaik.
Selanjutnya syarat ketiga yaitu kompetensi atau kemampuan. Ada tiga jenis kemampuan yang harus dimiliki agar dapat meraih kesuksesan yaitu teknis, hubungan antar manusia, dan berfikir konseptual. Teknis terkait dengan keterempilan melakukan aktivitas. Bagi teknisi di bengkel mobil maka harus terampil dan mahir dalam memperbaiki mobil yang rusak.
Kemampuan teknis tidak cukup. Perlu juga kemampuan membangun hubungan dengan orang lain seperti komunikasi dan kerja sama. Banyak masalah muncul karena kesalahpahaman akibat miskomunikasi. Banyak masalah juga dapat diselesaikan karena sukses membangun komunikasi dengan berbagai pihak. Contohnya Jusuf Kalla dengan kemampuan komunikasi dan mediasi dapat mendamaikan konflik Ambon, Poso, Aceh dan sekarang Afghanistan.
Kemampuan teknis dan human relation agar lebih dahsyat perlu didukung oleh kompetensi berfikir. Untuk itu manusia perlu terus belajar mencari ilmu pengetahuan agar dapat kritis, kreatif, inovatif dan mampu memecahkan masalah yang dihadapi. Kemampuan inilah yang membuat manusia melahirkan teknologi dan membangun peradaban sampai masuk di era industri 4.0 menuju 5.0 berbasis digital dan artificial intelligence.
Terakhir yang juga tidak boleh dilupakan yaitu motivasi atau kemauan. Motivasi dibangun oleh dua hal yaitu niat dan energi. Niat terkait target, harapan dan impian. Semangat akan tumbuh jika jelas manfaat dan imbalan yang akan diperoleh. Semangat ini perlu dibuktikan dalam aksi. Untuk itu butuh energi untuk menjaga atensi, perhatian dan fokus. Menjalani hidup sering banyak godaan dan gangguan yang mengaihkan perhatian. Itulah pentingnya menjaga fokus sebagai seni mengelola perhatian.
Semoga di tengah masa PPKM yang diberlakukan pemerintah untuk mengatasi wabah covid kita tetap mampu menjaga PPKM kehidupan berupa purpose, passion, kompetensi dan motivasi. Harapannya dalam kondisi apapun kita dapat menjalani kehidupan dengan penuh antusias, semangat, tidak putus asa. Akhirnya insya Allah sukses dan bahagia akan dapat diraih.
Penulis, Direktur Sekolah Islam Athirah