Kolom Iman Kurnia Iman
AMERIKA tanah impian bagi banyak orang, mulai tersohor di Eropa sejak Christoffa Corombo, pemuda 41 tahun dari Genoa Italia menemu benua Amerika di tahun 1492.
Christoffa Corombo kemudian lebih dikenal dalam bahasa Inggris dengan nama Christopher Columbus.
Jauh sebelum Columbus, pelayar Viking telah tiba di Benua Amerika pada tahun 900, dan sebelumnya sudah ada Ibnu Aswad dari Andalusia.
Bugis Makassar
KLAIM penemuan benua Amerika di masa Christopher Columbus itu juga datang dari suku Bugis Makassar, ketika perahu pinisi yang ditumpangi Daeng Gassing terdampar, di dataran luas benua itu yang berpenduduk asli tanpa baju, hanya ditutupi auratnya dengan ikatan bulu-bulu burung.
Saat pinisi hendak berlayar neneruskan penjelajahan tidak ada hembusan angin/mati angin, lalu Daeng Gassing, lelaki tegap tak berbaju melingkarkan sarung dipinggang dan penutup kepala/ patonro, bangkit berseru kepada semua awak perahu bersiaga untuk memasang semua layar dan perlengkapan lainnnya, namum perahu itu tetap tetap tidak bergerak dan saat itulah nakoda Daeng Gassing mengangkat kedua tangan diikuti awak lainnya berseru ke arah langit dan berdoa kepada angin ;
Ammirikko… Ammirikko… Anging …
Sertamerta penduduk setempat yang sedang menyaksikan peristiwa langka itu menirukan dengan kata Ammirkko… Ammirkko…
Mengikuti apa yang diserukan oleh Daeng Gassing, kepala pelayaran penjelajah itu dan sambil menari-nari seperti sebuah ritual kegembiraan.
Kemudian dari situlah awal mula diberi nama dataran tersebut dengan sebutan Amerika, dan perahu pinisi kemudian dikenal melegenda sebagai perahu penjelajah dunia.
Suku Bugis Makassar ini dikenal sebagai suku penjejelajah dari epos sastra klasik I Lagaligo, yang dikukuhkan sebagai salah satu Warisan Dunia/The Memori Of The World oleh UNESCO PBB, tahun 2008.
Amerika juga memiliki kisah-kisah legenda tentang keberanian dan kepahlawanan, seperti cerita seru persaudaraan Old Shatterhand yang kulit putih dengan Winnetou kepala suku Apache yang berkulit merah.
Amerika adalah dataran luas yang dikunjungi manusia dari berbagai bangsa dan warna kulit, dengan alam liar dan kehidupan yang keras siap menerpa menyambut siapapun yang datang untuk tinggal di sana.
Bagi mereka yang punya ambisi besar dan punya jiwa pertarung petualangan siap menanggung risiko berani tinggal di daratan benua itu.
Itulah sebabnya mengapa Amerika disebut sebagai Country of Risk Taker.
Dari kumpulan orang terbuang yang lari dari Eropa, buruh paksa dari Asia, dan orang-orang yang hopless di kampungnya.
Selama 200 tahun ini, Amerika telah bertransformasi menjadi negara super power yang sangat berpengaruh dalam peradaban didunia.
Untuk itulah bagi mereka mereka yang akan merantau bermukim tetap ke Amerika, tidak ada pesan yang lebih baik dari yang disampaikan oleh Nabi ﷺ kepada sahabat yang berangkat safar :
ZAWWADAKALLAAHUT TAQWA, WA GHOFARO DZANBAKA, WAYASSARO LAKAL KHOIRO HAITSUMA KUNTA.
Artinya: Semoga Allah memberimu ketakwaan, dan mengampuni dosamu, dan memudahkan untukmu kebaikan dimana saja kamu berada.
Pa-Depok-an Sukatani Depok, 12 Oktober 2023