PINISI.co.id- Politisi muda dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) H. Andi Surya Wijaya, SH, MH mulai tancap gas di daerah Pemilihan Jawa Barat III yakni Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur.
Andi Surya Wijaya terdaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Pemilu 14 Februari 2024 dalam Daftar Calon Tetap (DCT) Nomor Urut 1 dari Partai Persatuan Pembangunan.
Pria kelahiran Makassar yang juga merupakan putra almarhum Letjen TNI (Purn) H. Andi Muhammad Ghalib, — Jaksa Agung masa Presiden BJ Habibie. Adapun ibunya Hj. Andi Murniati Burhanuddin yang keduanya merupakan bangsawan Kerajaan Bugis Bone, Sulawesi Selatan.
Andi Surya memiliki track record yang cukup panjang sebagai politisi PPP dan pernah menjadi anggota DPRD Kota Bogor selama dua periode, 2009-2014 dan 2014-2019 sekaligus pernah duduk sebagai Sekretaris & Ketua DPC PPP di Kota Bogor.
Saat ini Andi Surya duduk di jajaran pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat PPP & tercatat sebagai Ketua Bidang Hukum serta membawahi Lembaga Advokasi dan Bantuan Hukum DPP PPP. Jabatan tersebut pernah dipangku oleh ayahandanya saat berkiprah sebagai politikus PPP.
Trah Andi Surya adalah titisan pendekar hukum dimulai dari kakek dari ibunya adalah seorang jaksa pada sejak sebelum kemerdekaan. Kakeknya Sendiri adalah Kolonel H. Andi Burhanuddin,SH adalah pejuang kemerdekaan sehingga diberikan penghargaan sebagai seorang veteran pejuang Republik Indonesia yg di Makamkan di Taman Pahlawan Panaikang di Makassar.
Maka tidak heran dalam setiap pertemuan dengan warga konstituennya baik di Kota Bogor maupun di Cianjur, Andi Surya selalu mengimbau warga masyarakat agar selalu taat aturan dan berperilaku sesuai hukum. “Keselamatan dunia akhirat ada pada orang yang taat hukum. Selain itu tidak ada,” ujarnya.
Sejak di mulainya masa kampanye, Andi Surya beserta mesin politiknya yaitu relawan ASW Centre & Sobat ASW telah melakukan “gas full dengan “rem blong” menyisir kantong kantong suara di wilayah tersebut.
Politisi muda yang berbakat ini tidak mengenal lelah sebab setiap hari selalu berada di tengah-tengah masyarakat dan tiada henti menyapa konstituennya. (dE Nyanda)