Antara Buku Pagae, Perpustakaan Maros dan Baubau

0
45
- Advertisement -

Kolom Bachtiar Adnan Kusuma 
Tokoh Literasi dan Penulis Nasional

Terima kasih Bupati Maros, Chaidir Syam atas melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Maros bersama Perpustakaan Nasional, baru saja merampungkan Bimbingan Teknis Penulisan buku yang diikuti 60 orang peserta dan pembimbing tiga orang, penulis sendiri, Lory Indrajaya dan Imam Zulkifli dan tiga kelompok yaitu kelompok satu, dua dan tiga.

Dari 60 orang peserta, tiga kelompok dibimbing Lory untuk kelompok dua, kelompok tiga Imam Zulkifli dan kelompok satu dibimbing penulis, durasi waktu selama tiga kali pertemuan, selama tiga bulan.

Penulis bersyukur karena dari 60 orang peserta menulis dan akan diterbitkan menjadi buku antologi oleh Perpustakaan Nasional.

Dan, menariknya lagi, karena di pertemuan final, Rabu 7 Agustus 2025, kelompok satu mempersembahkan sebuah buku bertajuk” Pagae, Harapan yang Berlayar di Laut, Kumpulan tulisan Kearifan dan Budaya Lokal Maros” ditulis 23 orang dari kelompok satu.Artinya, dua judul buku lahir atas persembahan peserta Bimtek Menulis Buku yang digelar Dispursip Maros.

Penulis tampil menjadi pembicara utama di sesi akhir pada Bimbingan Teknis Penulisan Buku Berbasis Konten Lokal yang resmi dibuka Plt. Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Maros, dr. Hj. Fitri Adhicahya, S.Ked.M.Kes, Jumat 2 Mei 2025. Kegiatan yang diikuti 60 orang peserta dari guru, kepsek, pegiat literasi, akademisi, pengelola perpustakaan desa dan komunitas, bertempat di Gedung Creative Center Perpustakaan Maros.

Penulis dengan antusias memotivasi menulis dan melahirkan karya buku kepada seluruh peserta yang hadir dengan memukau sembari menunjukkan buku-buku karya yang bergenre fiksi dan non fiksi.

Semua orang bisa menulis, dengan syarat banyak membaca. Karena membaca dan menulis adalah satu kesatuan ekosistem yang tidak bisa dipisahkan.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada Bupati Maros Chaidir Syam yang telah terus menerus mendorong para pegiat literasi, pustakawan, guru-guru, pengelola perpustakaan desa dan komunitas untuk menulis dan melahirkan karya buku.

Salah seorang peserta dari Universitas Muslim Maros bernama Putri Adhelia, bertanya “Apa motivasi membaca? Pertanyaan ditujukan langsung kepada penulis. Penulis menegaskan bahwa kekayaan yang paling mendasar wajib dimiliki setiap penulis adalah kekayaan kosa kata. Caranya, melalui membaca buku setiap saat, kemudian melanjutkan pada tahap berikutnya yaitu menulis. Semua orang bisa menulis, asal saja banyak berlatih dan membiasakan menulis setiap hari dari hal-hal yang kecil.

Di ujung pertemuan, penulis pamit dan terbang menuju Bau-Bau.

Apa yang menarik di perjalanan Safari Literasi penulis di Bau-Bau dan Buton Tengah? Selain menjenguk cucu tersayang Talita Zakira, anak-anak penulis bertugas di Buton Tengah dan Bau-Bau yaitu dr.Dea dan dr.Mulan, penulis menyelesaikan buku Pagae karya peserta Bimtek Menulis Buku dan buku karya Dr.K.H.Masrur Makmur Latanro yaitu” Menembus Batas Kelas” dan buku” Fiqhi Politik Muslim Bali”.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here