PINISI.co.id- Sekjend Perkumpulan Penulis Profesional Indonesia Pusat yang juga Humas Tim Pendamping Literasi Daerah Provinsi Sulsel, Bachtiar Adnan Kusuma, malam ini pukul 19.30-21.30, Senin 24 Mei 2021 bicara tentang Satu Birokrat Satu Buku di Forum Nasional SABISABU yang digagas Adrinal Tanjung, Founder Sabisabu. BAK bersama Komisioner KPI Pusat Yuliandra Darwis, Sekda Kota Batam Japridin Hamid, Ka. Bapelitbang Kab. Tanah Datar Alfian Jamrah, Penulis M.Iqbal Dawami dari Bandung dan beberapa tokoh lainnya.
Menurut BAK, Forum Birokrat menulis adalah sangat strategis terutama membangun kebiasaan membaca dan menulis di Indonesia yang saat ini belum menjadi karakter. Penulis dan pembicara di berbagai forum ini, menilai kalau karakter atau kebiasaan membaca seharusnya menjadi watak, perilaku, sikap kolosal para kaum birokrat memperlakukan buku sebagai mata air ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena itu, karakter membaca dan menulis sangat penting dimiliki para birokrat sebagai salah satu ciri koleris yang berani mengambil keputusan untuk gemar mengatur, sering berpetualangan, sering dalam menghadapi tantangan hidup, optimis dan tidak mudah menyerah.
Karena itu, BAK menekankan kebiasan membaca dan menulis belum menjadi sebuah budaya kolosal. “Kita hanya habis waktu berdebat tidak jelas kerangka berpikirnya, apalagi kerangka teori dan jalan keluarnya karena kita miskin membaca. Sementara doyan bicara. Karakter menghargai pentingnya membaca dan menulis buku belum menjadi kebiasaan jika saja waktu kita hanya habis berjam-jam main gadget, nonton TV sampai tiga dan lima jam perhari berarti dalam setahun ada sekitar 1.600 jam waktu kita tersita tanpa membaca dan menulis buku gara-gara nontgon TV” kata BAK.
Sebagai contoh, BAK menggambarkan di Indonesia jumlah PNS tahun 2019 menurut data BKN ada sekitar 4.289.918 orang terbagi tiga jabatan struktural, jabatan fungsional umum dan jabatan fungsional tertentu. Jabatan fungsional struktural 50, 17 persen atau 2.150.747 tenaga kerja, jabatan fungsional umum 1.676.185 atau 39, 10 persen, jabatan struktural ada sekitar 459.986 orang, kalau pejabat struktural saja wajib menulis buku perorang, maka ada sekitar 459.986 buku baru terbit pertahun yang dilahirkan kaum birokrat Indonesia.
Karena itu, BAK, yakin Forum Birokrat Menulis kalau dikelola dengan baik, akan menjadi ekosistem perbukuan nasional yang kuat dan sinergis. Kendati, BAK menyayangkan masih saja para birokrat mengeluh, selain tidak punya waktu membaca dan menulis, tidak tahu harus memulai dari mana menulis, tidak punya ide, tidak kreatif juga pesimis kalau menulis buku siapa yang membacanya. “Inilah tantangannya dan harus terus menerus ditumbuhkan pentingnya Forum Birokrat Menulis Indonesia ini,” kunci tokoh Literasi Sulsel ini. (Van)