Bangsa yang Mengabaikan Guru akan Dilaknat Peradaban

0
1206
- Advertisement -


Kolom Ruslan Ismail Mage

Sumber daya paling tinggi nilainya dalam sebuah bangsa ternyata bukan SDA (Sumber Daya Alam) seperti migas, tetapi SDM (Sumber Daya Manusia), dan berbicara SDM maka SDM paling tinggi nilainya adalah GURU. SDA yang melimpah tidak ada nilainya tanpa sentuhan guru. Itulah sebabnya negara yang memiliki peradaban tinggi tidak mau menukar seorang guru dengan gunung emas sekalipun.

Jepang pasca hancurnya akibat bom atom, yg dicari bukan seberapa banyak manusia yg tersisa, tetapi berapa guru yg masih hidup. Alasannya dengan seorang guru mampu mencetak ratusan bahkan ribuan manusia cerdas yang akan bersatu membangun bangsanya. Jangankan secara personal seorang murid tidak menghargai gurunya, sebuah bangsa pun akan menjadi budak sepanjang masa oleh bangsa-bangsa maju kalau tidak memuliakan guru-guru di negaranya.

Lalu bagaimana dengan Indonesia? Hingga saat ini masih banyak guru yang nasibnya terkatung-katung laksana busa di tengah lautan. Bukan karena mereka tidak taat mengabdi, atau tidak ikhlas mengajar, tetapi dari segi penghasilan para guru honorer ini sangat memprihatinkan.

Berdasarkan data per Mei 2020, jumlah Guru Honorer jenjang SD, SMP, SMA, SMK dan SLB sebanyak 847.973 orang. Dengan rincian 526.332 orang Guru Honorer SD, 172.833 Guru Honorer SMP, 82.280 Guru Honorer SMA, 61.270 Guru Honorer SMK, dan 5.258 Guru Honorer SLB. Dari jumlah itu tidak sedikit yang gajinya hanya Rp 200.000 sebulan. Jangankan bisa membiayai keluarga, membiayai diri sendiri saja tidak cukup.

- Advertisement -

Negara maju menyadari benar kalau peradaban di atas dunia dibangun berdasarkan ilmu pengetahuan, dan ilmu pengetahuan sumbernya dari guru. Karena itu semua negara maju memuliakan guru dengan menyediakan semua pasilitas dalam mencetak generasi bangsa yang gandal.

Dari sisi agama, semua agama memerintahkan ummatnya menuntut ilmu, tapi bagaimana mungkin ilmu pengetahuan bisa meresap dalam otak dan tingal dalam jiwa kalau sumber ilmu itu tidak dimuliakan. Jadi pimpinan negara atau daerah yang tidak menghargai dan memuliakan guru akan dilaknat oleh peradaban.

Penulis : Akademisi, Inspirator dan Penggerak, Founder Sipil Institute Jakarta

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here