Buku “21 Hukum Kesuksesan Sejati” Menginspirasi di BLK Kolaka Utara

0
761
- Advertisement -

PINISI.co.id- Kesuksesan milik semua orang, bukan hanya milik orang kota bermodal, tetapi juga milik orang-orang yang tinggal jauh di sudut-sudut kampung, selama ia memahami modal utama kesuksesan yaitu “semangat dan kerja keras.” Sesungguhnya modal utama kesuksesan ini jauh lebih banyak dimiliki orang-orang kampung dibandingkan orang kota. Karena itu selama mampu memelihara dan memupuk semangatnya dengan kerja keras, selama itu kesuksesan akan berada dalam genggamannya di manapun berada.

Kalimat inspiratif ini dikutip dari buku karya Ruslan Ismail Mage “21 Hukum Kesuksesan Sejati” oleh narasumber Rosmawati, S.Pd., M.Si dalam membakar semangat peserta “Pelatihan Berbasis Kompetensi non Boarding di UPTD BLK Kolaka Utara” Rabu 24 Maret 2021.

Peserta yang terdiri dari remaja usia produktif ini sangat antusias mengikuti pelatihan sampai limit waktu terakhir. Bahkan salah seorang peserta menyayangkan waktu yang tersedia relatif singkat untuk menyerap materi yang disampaikan narasumber.

Menurut narasumber, salah satu hukum kesuksesan yang membuat peserta terkesima adalah “Sukses Menjual diri”. Jadi bisnis apa pun yang dilakukan, jangan terburu-buru menjual produk sebelum mampu menjual dirinya. Sampai titik ini, peserta terdiam dengan gestur wajah penuh tanda tanya. Apa maksudnya menjual diri kalau ingin sukses? Sebelum kebingungan itu menguasai jiwa peserta, Ros selaku narasumber langsung lihai menjelaskan dengan narasi yang mudah dicerna “Juallah dirimu dengan senyummu yang familiar, dengan perilakumu yang santun, dengan komunikasimu yang sopan” kepada konsumen, bukan menjual tubuhmu! Jelasnya menegaskan.

Para calon entrepreneur muda ini pun terkesima dengan konsep jual diri yang dahsyat ini. Sebagaimana Hamdan salah seorang peserta mengatakan, sebelumnya tidak sampai memikirkan kalau kosep “jual diri” punya selisih harga yang sangat jauh dari konsep “jual tubuh.” Ternyata konsep jual diri ini adalah bagaimana keramatamahan kita kepada konsumen. Kalau konsumen sudah tertarik kepada pelayanan kita maka produk apa pun yang kita tawarkan pasti diterima, jelasnya meyakinkan bisa mencerna dengan baik konsep jual diri.

- Advertisement -

Sementara itu Kabid Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi H. Andi Chairul Ichsan Parani, SH mengatakan sangat mengapresiasi materi yang dibawakan Ibu Rosmawati, S.Pd, M.Si, dengan mengaplikasikan keterampilan komunikasi. Menurutnya, sangat tertarik dengan “konsep jual diri.” Saya langsung ingat satu tagline, warna – goresan – bentuk adalah komponen yang membentuk gambar.

Pesan yang diwakilkan dengan gambar lebih mudah diingat dibanding rentetan kata. Itulah makanya, logo sangat penting. Kita lebih mudah ingat logo McD dibanding tagline-nya, I’m Lovin’ It. Juga, lebih cepat terlintas logo Nike dibanding slogannya, Just Do It. Apalagi logo Telkom. Lebih gampang ingat gambar jari dibanding mottonya, The World in Your Hand.

Kaitan dengan konsep jual diri, manusia punya dua jenis ingatan yaitu “visual memory dan verbal memory.” Visual memory berhubungan dengan gambar, bentuk, lokasi, warna, gerakan (bahasa tubuh) dan lain-lain. Semantara verbal memory berhubungan dengan huruf dan tulisan. Begitu pula dengan konsep “jual diri” yang ternyata menyampaikan pesan filosofi “jangan pernah bermimpi menjadi entrepreneur atau wirausahawan tangguh kalau tidak cerdas menjual diri.” Narasumbernya hebat, buku “21 Hukum Kesuksesan Sejati” the best, jelas Kabid Hubungan Industrial H. Andi Chairul Ichsan Parani, SH.

Senada dengan itu Kabid Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja bapak Umar, S.Pd., MM yang terlibat langsung acara dari awal sampai akhir juga takjub mendengarkan konsep “Jual Diri” kalau ingin sukses. Saking terkesimanya sampai tidak bisa berucap selain berkali-kali mengacungkan jempol sebagai bahasa non-verbalnya mengapresiasi narasumber yang mampu menghipnotis peserta dengan kosep jual dirinya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here