PINISI.co.id- Dinas Kesehatan Bulukumba menggelar Orientasi dan Sosialisasi Kesehatan Jiwa bagi guru BK SMP, SMA, dan Madrasah untuk memperkuat peran mereka sebagai garda depan deteksi dini masalah psikologis siswa.
Kegiatan yang diisi oleh Ahmadi Arief Patongai (Dinkes Sulsel) dan Andi Fitri Wahyuni (IPK Sulsel) ini melatih guru dalam Pertolongan Pertama pada Luka Psikologis (P3LP), termasuk mendengarkan aktif, membaca sinyal emosi, dan intervensi awal berbasis empati.
Acara ini juga memperkenalkan inovasi daerah GAS SAJA (Gerakan Sekolah Sehat Jiwa Anti Narkoba) dan ASMARA DIJIWA (Aksi Masyarakat Terintegrasi Deteksi Intervensi Kesehatan Jiwa) yang memadukan skrining, SOP rujukan ke Puskesmas, dan pendampingan psikolog.
Kabid Kesmas Wahidah menegaskan, sekolah harus menjadi ruang aman secara emosional, bukan tempat yang “sunyi jiwa”.
Tindak lanjutnya mencakup SOP tanggap jiwa, pelatihan konselor sebaya, sistem rujukan ke Puskesmas, dan jejaring konselor sekolah lintas instansi.
Pesan utama kegiatan yaitu sekolah bukan hanya tempat belajar, tapi juga tempat pemulihan dan penguatan mental remaja. (Man)