Kolom Mubha Kahar Muang
Keinginan Spanyol untuk tetap menguasai Chili mengakibatkan beberapa kali terjadi pertempuran.
Puncaknya ketika Spanyol kembali menyerang Chili yang dikenal dengan nama Pertempuran Chacabuco. Spanyol dikalahkan secara telak pada 12 Februari 1817.
Proklamasi Kemerdekaan
Setahun setelah Chili mengalahkan Spanyol,.Chili kemudian memproklamasi
kan negerinya sebagai republik merdeka pada 12 Februari 1818.
Ibukota Chili adalah Santiago. Kota tersebut berada di lembah yang subur, dikelilingi oleh sumber daya alam yang melimpah.
Konflik Berkepanjangan
Setelah merdeka dari Spanyol, Chili memasuki tahun-tahun panjang konflik dengan negara tetangga.
Chili pernah berperang dan mengalahkan negara tetangganya Peru dan Bolivia pada tahun 1879-1883.
Chili kemudian belum lepas dari konflik, tahun 1918 terjadi konflik internal. Konflik presiden dengan kongres Nasional.
Kemudian kudeta militer tahun 1924, hingga terpilihnya presiden tahun 1964 dengan mayoritas mutlak yang didukung oleh Partai Kristen Demokrat.
Reformasi
Setelah itu barulah Chili melakukan reformasi besar-besaran, khususnya di bidang pendidikan, perumahan dan reformasi agraria.
Chili juga melakukan nasionalisasi perusahaan tambang tembaga.
Pemilu Chili 1970 dimenangkan oleh Senator Salvador Allende dari Partai Sosialis Chili. Barat terutama AS tentu sangat tidak menghendaki hasil tersebut karena berhaluan beda.
Tidak lama setelah Senator Salvador Allende menang, kemudian terjadi pelarian modal, penarikan deposito besar-besaran.
Penurunan produksi, pengangguran bertambah.
Hal tersebut yang memicu terjadinya krisis ekonomi, hiperinflasi mencapai 600- 800 %, kemudian diperparah dengan gelombang mogok kerja. Krisis ekonomi yang berdampak ketidak stabilan politik.
Kudeta Militer
Mahkamah Agung Chili akhirnya merestui perebutan kekuasaan.
Kudeta militer pun terjadi pada tanggal 11 September 1973. Ketika itu Jenderal Augusto Pinochet mengambil alih kekuasaan.
Salvador Allende kemudian dinyatakan memilih bunuh diri pada tanggal yang sama 11 September 1973
Proses pengalihan kekuasaan melalui kudeta militer di Chili, Tampaknya AS tidak memunculkan prinsip yang dipegang selama ini sebagai negara yang terdepan di dunia yang menentang kudeta militer.
Bahkan malah mendukung kudeta militer untuk menyingkirkan tokoh yang tidak dikehendaki karena berhaluan beda.
Kasus tewasnya Salvador Allende kemudian menjadi kontroversi dengan dibeberkannya fakta mengejutkan Juni 2011 oleh salah satu stasiun televisi milik negara Chili, TVN.
Setelah jenazah Allende digali kembali kemudian dilakukan pemeriksaan foreksik kesimpulannya Salvador Allende
bukan tewas bunuh diri seperti yang diberitakan tetapi tewas ditembak dibawah dagunya dengan senapan kaliber kecil.
Temuan bahwa Salvador Allende bukan tewas karena bunuh diri tetapi karena dibunuh menunjukkan bahwa pelanggaran HAM dapat saja diabaikan tergantung kepentingan yang ada.
Cukup beralasan pandangan yang mengatakan sebuah rejim di suatu negara akan bertahan jika dikehendaki oleh Barat terutama AS. Atau sebaliknya bisa runtuh jika rejim yang memerintah tersebut
tidak dikehendaki atau kepentingannya berbeda.
Belajar dari Chili
Pendekatan yang ditempuh oleh pihak global terhadap suatu negara sangat tergantung kepentingannya.
Karena itu segenap komponen bangsa
harus memahami kepentingan global, jaringan di dalam negeri serta tantangan yang dihadapi, dengan lebih mengedepankan kepentingan NKRI diatas kepentingan pribadi dan golongan.
Semua pihak terutama pengelola negara dan kekuasaan untuk tetap berpegang pada Pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan berbangsa dan bernegara.