PINISI.co.id- Benarlah kata Montesque, berikan kepadaku Cinta, Sahabat dan Buku, dunia ini saya akan guncangkan. Ungkapan tokoh trias politika ini, saya mencoba mengabadikannya dalam personifikasi H.Munafri Arifuddin,S.H. yang hari ini genap berusia 45 tahun ( 20-09-2020).
Kata-kata cinta, sahabat dan buku adalah tiga kekuatan besar yang menjadi modal kapital bagi seseorang untuk meraih mimpinya. Cinta dalam perspektif luas cinta kepada kedua orang tuanya, mertuanya, istri dan anak-anaknya adalah cintanya yang hakiki dan universal. Pada dimensi lain, sahabat-sahabatnya adalah modal utamanya untuk meraih mimpi-mimpinya setinggi langit. Baginya, sahabat penting, investasi sekaligus energi berkelimpahan dalam melakukan perubahan-perubahan besar.
Syahdan, sebagai penggerak Literasi Sulawesi Selatan yang juga Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Terbaik 1 Kota Makassar 2017, penulis kembali menghadirkan maha karya literasi dengan sebuah buku berjudul” H.Munafri Arifuddin, Kick Off, Saatnya Menggocek Bola Politik.
Penulis mengutip pernyataan, Christian Pelras, menulis buku Manusia Bugis. Pelras adalah Doktor antropologi di Universitas Sarbonne, Paris, sejak empat dasawarsa terakhir, Pelras terus mengkaji berbagai aspek kemasyarakatan, sejarah dan kebudayaan Bugis.
Dalam bukunya, pada hlm 162-167, menggambarkan puncak kejayaan dan kejatuhan Makassar pada abad ke-17, sebagai pusat kekuatan maritim terkemuka di Nusantara. Prestasi ini dicapai setelah Makassar menguasai pantai timur dan barat Sulawesi Selatan serta mengamankan posisinya sebagai titik persinggahan strategis fan jalur pelayaran terdekat antara Selat Malaka dan Maluku.
Pada paruh pertama abad ke-17, perkawinan campuran antara bangsawan Makassar dan Bugis menyebabkan semakin banyak orang Bugis menetap di Goa. Demikian pula aliansi Goa dan Wajo diikuti berdirinya komunitas Wajo di Makassar. Kegiatan utama mereka perdagangan maritim.
Karena itu, sejak zaman dahulu, perekonomian orang Bugis tak pernah bersifat tertutup. Artinya, sektor pertanian dan perikanan. Dalam hal ini para petani dan nelayan dua kekuatan sumbu perekonomian yang telah mampu berjaya di Makassar.
Adalah meminjam entitas sejarah Pelras, menunjukkan kalau Appi ARB akan menempatkan kawasan maritim sebagai salah satu episentrun kebangkitan Makassar mendatang. Tulisan dan riset Pelras, memperkuat pula posisi Abd.Rahman Bando, sebagai satu-satunya calon wakil walikota Makassar pendamping Munafri Arifuddin, yang memiliki kompetensi pengalaman dan keilmuwan pada bidang Maritim. (Fan)